Krisis Energi di Depan Mata, Bayangkan Kalau Tidak Ada Gas?
Senin, 06 Juni 2022 - 17:39 WIB
JAKARTA - Energy security menjadi ancaman global menjadi perhatian serius dalam forum G20. Hal itu sebagai respons atas konflik Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir.
"Bayangkan kalau gas berhenti, industri bakal kolaps, terjadi pengangguran, berlanjut ke social unrest dan berujung chaos. Seperti di Eropa, sudah dibangun infrastruktur puluhan tahun lamanya, dan itu dampaknya kepada industri-industri besar," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam media briefing, di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Menurut dia dampak tersebut menjadi bahasan bersama di forum G20, termasuk dampak yang ditimbulkan khususnya di Indonesia. Dana transaksi yang semula digunakan untuk transisi energi akan dievaluasi untuk energy security.
"Dana yang semula disiapkan untuk transisi energi, tapi karena ada kondisi krisis energi, bisa dialihkan untuk menjaga supply. Dalam pembahasan energi, tidak hanya transisi energi, tapi harus dibawa ke energy security atau keamanan energi," kata dia.
Meski begitu, transisi energi menuju nol emisi karbon tetap harus jalan tapi tidak perlu buru-buru. Maka dari itu, perlu cara untuk menyeimbangkan agar akselerasi transisi energi terpenuhi tapi juga pasokan energi tetap terjaga.
"Keamanan energi perlu diperhatikan, tapi jangan sampai mengusik agenda climate change. Kita juga tidak menginginkan mesin peperangan menggunakan instrumen ekonomi," jelasnya.
Lihat Juga: Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
"Bayangkan kalau gas berhenti, industri bakal kolaps, terjadi pengangguran, berlanjut ke social unrest dan berujung chaos. Seperti di Eropa, sudah dibangun infrastruktur puluhan tahun lamanya, dan itu dampaknya kepada industri-industri besar," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam media briefing, di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Menurut dia dampak tersebut menjadi bahasan bersama di forum G20, termasuk dampak yang ditimbulkan khususnya di Indonesia. Dana transaksi yang semula digunakan untuk transisi energi akan dievaluasi untuk energy security.
"Dana yang semula disiapkan untuk transisi energi, tapi karena ada kondisi krisis energi, bisa dialihkan untuk menjaga supply. Dalam pembahasan energi, tidak hanya transisi energi, tapi harus dibawa ke energy security atau keamanan energi," kata dia.
Meski begitu, transisi energi menuju nol emisi karbon tetap harus jalan tapi tidak perlu buru-buru. Maka dari itu, perlu cara untuk menyeimbangkan agar akselerasi transisi energi terpenuhi tapi juga pasokan energi tetap terjaga.
"Keamanan energi perlu diperhatikan, tapi jangan sampai mengusik agenda climate change. Kita juga tidak menginginkan mesin peperangan menggunakan instrumen ekonomi," jelasnya.
Lihat Juga: Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
(nng)
tulis komentar anda