Lolos PKPU, Alvin Lie: Bukan Akhir Permasalahan Garuda Indonesia
Sabtu, 18 Juni 2022 - 13:22 WIB
JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai, persetujuan proposal perdamaian kewajiban utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lewat proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU ) yang disetuji kreditur bukan akhir permasalahan Garuda Indonesia.
"Kesepakatan damai melalui mekanisme PKPU bukanlah akhir permasalahan Garuda," ujar Alvin Lie kepada MNC Portal, Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya, kesepakatan damai tersebut merupakan babak baru bagi Garuda Indonesia untuk bangkit dari permasalahan yang ada."Lebih tepat sebagai Bab baru dalam kehidupan Garuda, Ibarat orang sakit, sekarang baru siuman dari koma. Masih perlu perjuangan berat dan panjang untuk pulih ke kondisi bugar," katanya.
Alvin Lie mengatakan, tantangan ke depannya bagi manajemen Garuda Indonesia adalah implementasi rencana-rencana bisnis, transformasi manajemen dan refocusing sumberdaya. Selain itu, pihak manajemen Garuda harus berkomitmen terhadap rencana kesepatakan yang telah disepakati keduanya.
"Rencana yang telah disepakati oleh kreditur harus segera mulai diterapkan serta komitmen-komitmennya harus dipenuhi," katanya.
Sambung Alvin menerangkan, jika tantangan-tantangan ke depannya tidak bisa dijalankan Garuda Indonesia, maka hal itu akan semakin membuat maskapai pelat merah itu semakin sulit diselamatkan.
Sebelumnya pada voting atau pemungutan suara proposal perdamaian kewajiban utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lewat proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) mendapatkan persetujuan oleh kreditur.
Dimana kreditur konkuren yang menyetujui rencana perdamaian sebanyak 347 kreditor atau 95,07% dari jumlah kreditor konkuren yang hadir dan dengan total suara sebanyak 12.162.455.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
"Kesepakatan damai melalui mekanisme PKPU bukanlah akhir permasalahan Garuda," ujar Alvin Lie kepada MNC Portal, Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya, kesepakatan damai tersebut merupakan babak baru bagi Garuda Indonesia untuk bangkit dari permasalahan yang ada."Lebih tepat sebagai Bab baru dalam kehidupan Garuda, Ibarat orang sakit, sekarang baru siuman dari koma. Masih perlu perjuangan berat dan panjang untuk pulih ke kondisi bugar," katanya.
Alvin Lie mengatakan, tantangan ke depannya bagi manajemen Garuda Indonesia adalah implementasi rencana-rencana bisnis, transformasi manajemen dan refocusing sumberdaya. Selain itu, pihak manajemen Garuda harus berkomitmen terhadap rencana kesepatakan yang telah disepakati keduanya.
"Rencana yang telah disepakati oleh kreditur harus segera mulai diterapkan serta komitmen-komitmennya harus dipenuhi," katanya.
Sambung Alvin menerangkan, jika tantangan-tantangan ke depannya tidak bisa dijalankan Garuda Indonesia, maka hal itu akan semakin membuat maskapai pelat merah itu semakin sulit diselamatkan.
Sebelumnya pada voting atau pemungutan suara proposal perdamaian kewajiban utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lewat proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) mendapatkan persetujuan oleh kreditur.
Dimana kreditur konkuren yang menyetujui rencana perdamaian sebanyak 347 kreditor atau 95,07% dari jumlah kreditor konkuren yang hadir dan dengan total suara sebanyak 12.162.455.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
(akr)
tulis komentar anda