5 Harta Karun Tambang RI yang Diekspor ke Malaysia, No 1 Bikin Kecanduan
Sabtu, 18 Juni 2022 - 19:57 WIB
JAKARTA - Harta karun tambang Indonesia juga tidak lepas dari lirikan negara tetangga seperti Malaysia , yang ekspornya setiap tahun terus mengalami peningkatan. Beberapa komoditas tambang yang ekspornya meningkat seperti bahan bakar mineral, biji logam, perak dan abu.
Sementara itu secara keseluruhan di tengah meningkatnya tekanan dan ketidakpastian global, kinerja ekspor Indonesia pada Mei 2022 tetap tumbuh tinggi. Ekspor Indonesia pada Mei 2022 tercatat USD21,51 miliar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara akumulatif hingga Mei 2022, ekspor migas mampu tumbuh 35,9% (ytd), sementara ekspor non-migas mengalami pertumbuhan 36,4%. Dari sisi produksi, kinerja ekspor pertambangan tumbuh paling tinggi sebesar 114,2% (yoy).
Bahan bakar mineral memberikan andil paling besar terhadap ekspor barang nonmigas Indonesia pada lima bulan pertama 2022, seiring dengan lonjakan harga komoditas. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa bahan bakar mineral berkontribusi sebesar 17,47% terhadap total ekspor barang nonmigas Indonesia pada periode Januari–Mei 2022.
Golongan barang ini meliputi batu bara, yang merupakan produk ekspor utama Indonesia. Harga batu bara meningkat 181,95% ke US$280 per ton pada bulan Mei dari tahun sebelumnya, menurut BPS. Lonjakan harga ini terjadi menyusul perang Rusia-Ukraina yang mengganggu rantai pasok.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Febrio Kacaribu menjelaskan, bahwa kenaikan harga komoditas global yang terjadi saat ini berdampak pada kinerja ekspor terutama komoditas energi, mineral dan logam.
“Pertumbuhan ekspor non-migas yang terus berlanjut akan semakin memperkuat fundamental ekonomi nasional," ujarnya.
Sementara itu secara keseluruhan di tengah meningkatnya tekanan dan ketidakpastian global, kinerja ekspor Indonesia pada Mei 2022 tetap tumbuh tinggi. Ekspor Indonesia pada Mei 2022 tercatat USD21,51 miliar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara akumulatif hingga Mei 2022, ekspor migas mampu tumbuh 35,9% (ytd), sementara ekspor non-migas mengalami pertumbuhan 36,4%. Dari sisi produksi, kinerja ekspor pertambangan tumbuh paling tinggi sebesar 114,2% (yoy).
Bahan bakar mineral memberikan andil paling besar terhadap ekspor barang nonmigas Indonesia pada lima bulan pertama 2022, seiring dengan lonjakan harga komoditas. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa bahan bakar mineral berkontribusi sebesar 17,47% terhadap total ekspor barang nonmigas Indonesia pada periode Januari–Mei 2022.
Golongan barang ini meliputi batu bara, yang merupakan produk ekspor utama Indonesia. Harga batu bara meningkat 181,95% ke US$280 per ton pada bulan Mei dari tahun sebelumnya, menurut BPS. Lonjakan harga ini terjadi menyusul perang Rusia-Ukraina yang mengganggu rantai pasok.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Febrio Kacaribu menjelaskan, bahwa kenaikan harga komoditas global yang terjadi saat ini berdampak pada kinerja ekspor terutama komoditas energi, mineral dan logam.
“Pertumbuhan ekspor non-migas yang terus berlanjut akan semakin memperkuat fundamental ekonomi nasional," ujarnya.
tulis komentar anda