Ini Masukan HT buat Erick Thohir tentang Bisnis Digital dan Internet

Kamis, 25 Juni 2020 - 20:55 WIB
"Kalau dilakukan ini, diubah PP 52 tentang telekomuniksi. Operator itu bangun di daerah gemuk. Tak ada yang mau bangun di daerah. Jadi tumbang tindih," jelasnya.

Jika pemerintah membuka akses, maka PLN bisa menyewakan tiang poolnya kepada provider, termasuk di antaranya Telkom. Sehingga, bisa lebih efisien bagi perusahaan provider.

"Kalau open access artinya network provider menyewakan kepada service. PLN network provider dia sewakan kepada service provider. Jadi pembangunan network efisien," kata Hary Tanoe.

Sementara Telkom bisa fokus dalam penggarapan jaringan 5G. Nantinya para provider internet lainnya bisa menyewa kepada Telkom jika ingin menggunakan jaringan 5G yang dimiliki oleh PT Telkom Indonesia.

"Telkom (bisa) melakukan sesuatu yang belum disentuh. Apalagi pembangunan 5G ke depan. Nanti bisa Telkom ke situ atau pembangunan tower itu bisa dilakukan Telkom. Nanti sewa ke Telkom. Ini bisa dibangun, dan biaya lebih murah," kata Hary Tanoe.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif masukan yang diberikan oleh Hary Tanoe. Dirinya mengaku mendukung dan sudah merencanakan untuk open access namun masih terkendala oleh regulasi.

"Open access tapi masalahnya ada peraturan. Karena peraturannya itu bukan domain BUMN. Kita juga sangat terbuka tadi," katanya.
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More