Bukan Hanya Komoditas Ekonomi, Prabowo: Pangan, Komoditas Strategis bagi Ketahanan Negara
Rabu, 13 Juli 2022 - 11:24 WIB
Ia mencontohkan kejadian beberapa tahun lalu Thailand tidak memenuhi komitmen untuk ekspor ke Indonesia, karena kebanjiran. “Beberapa tahun lalu Thailand sudah bikin kontrak dengan kita untuk sekian juta ton beras. Namun, Thailand kena musibah kebanjiran. Sawah-sawahnya banjir. Terpaksa tidak bisa memenuhi komitmen dia,” ujar Prabowo.
Akhir-akhir ini pun banyak negara menghentikan ekspor pangan, karena pandemi Covid-19, karena mengutamakan kebutuhan rakyat di negaranya masing-masing. “Semua negara bisa kena bencana alam, bisa perang, bisa pandemi. Thailand pernah kebanjiran 70 persen sawahnya banjir puso. Rusia pernah kebakaran sampai ladang-ladang gandumnya terbakar, tidak bisa ekspor gandum.”
Oleh karenanya diperlukan pengambilalihan risiko dari petani oleh negara. Petani juga perlu mendapatkan skala keekonomian dari usaha pertanian berskala besar. “Kalau tidak dibantu, mereka tidak bisa bersaing,” ujar Prabowo.
Prabowo baru-baru ini ketika menjadi narasumber dalam Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (ERPPP) Ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/7/2022) lalu juga mengungkapkan hal serupa.Ia menyebutkan ada lima syarat bagi ketahanan negara, khususnya dalam pertahanan dan ekonomi, salah satunya swasembada pangan.
“Mau tidak mau kita harus swasembada pangan, perang Ukraina membuktikan kita tidak boleh tergantung sama pangan dari luar,” tegas Prabowo.
Baca Juga
Akhir-akhir ini pun banyak negara menghentikan ekspor pangan, karena pandemi Covid-19, karena mengutamakan kebutuhan rakyat di negaranya masing-masing. “Semua negara bisa kena bencana alam, bisa perang, bisa pandemi. Thailand pernah kebanjiran 70 persen sawahnya banjir puso. Rusia pernah kebakaran sampai ladang-ladang gandumnya terbakar, tidak bisa ekspor gandum.”
Oleh karenanya diperlukan pengambilalihan risiko dari petani oleh negara. Petani juga perlu mendapatkan skala keekonomian dari usaha pertanian berskala besar. “Kalau tidak dibantu, mereka tidak bisa bersaing,” ujar Prabowo.
Prabowo baru-baru ini ketika menjadi narasumber dalam Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (ERPPP) Ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/7/2022) lalu juga mengungkapkan hal serupa.Ia menyebutkan ada lima syarat bagi ketahanan negara, khususnya dalam pertahanan dan ekonomi, salah satunya swasembada pangan.
“Mau tidak mau kita harus swasembada pangan, perang Ukraina membuktikan kita tidak boleh tergantung sama pangan dari luar,” tegas Prabowo.
(nng)
tulis komentar anda