Kaya Minyak, Arab Saudi Ternyata Tak Lepas dari Utang

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 13:56 WIB
Mengutip AFP, defisit anggaran diproyeksikan USD50 miliar atau setara Rp 707 triliun di 2020 naik USD15 miliar atau setara Rp 212 triliun dari tahun sebelumnya. Arab Saudi telah membukukan defisit anggaran setiap tahun sejak penurunan harga minyak terakhir pada 2014 lalu.



Pendapatan minyak di Arab menyumbang lebih dari dua pertiga pendapatan publik. Raksasa energi Aramco membukukan penurunan laba 44,6% untuk kuartal III 2020 akibat permintaan global untuk minyak mentah yang rendah sepanjang pandemi Covid-19.

Sepanjang periode Januari-Juni 2022 Arab Saudi juga didapuk sebagai penerima dana terbesar program Belt anda Road Initiative (BRI) China. Hasil riset lembaga Green Finance and Development Center (GFDC) menyebutkan, Arab Saudi menerima dana sebesar USD5,5 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun di semester I 2022. Namun secara keseluruhan, investasi yang dikeluarkan program Jalur Sutra modern itu menurun. GFDC mencatat, di semester I 2022 jumlah investasi BRI sebesar USD28,4 miliar.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More