Mengisi Kekosongan Eropa, Turki Menggandakan Impor Minyak Rusia
Selasa, 23 Agustus 2022 - 02:48 WIB
MOSKOW - Turki menggandakan impor minyak mentah Rusia tahun ini, berdasarkan data Refinitiv Eikon pada hari Senin, waktu setempat. Kedua negara disebut siap untuk menjalin kerja sama yang lebih luas dalam bisnis, terutama perdagangan energi saat Moskow dihujani sanksi Barat.
Perdagangan antara Turki dan Rusia telah berkembang pesat sejak musim semi, karena perusahaan-perusahaan Turki tidak dilarang menjalin hubungan dengan mitranya di Rusia. Hal ini mengisi kekosongan pasar terbesar Rusia yakni Uni Eropa (UE) yang perlahan mulai meninggalkan energi dari Kremlin.
Embargo minyak Rusia bakal diterapkan Eropa pada akhir tahun ini sebagai respons atas invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, lalu. Rusia sendiri menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi militer khusus.'
Turki terus meningkatkan impor minyak dari Rusia, termasuk jenis Ural dan Siberian Light, melampaui 200.000 barel per hari (bpd) sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik pesat dibandingkan dengan hanya 98.000 bpd untuk periode yang sama tahun 2021, berdasarkan data Refinitiv.
Sejauh ini Turki tidak memberikan sanksi kepada Rusia karena tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan tetap bergantung pada pasokan energi Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan sempat bertemu pada awal Agustus dan setuju untuk meningkatkan kerja sama bisnis antara kedua negara.
Penyuling minyak utama Turki Tupras dan kilang STAR SOCAR Azerbaijan secara signifikan meningkatkan asupan ural Rusia dan minyak Ringan Siberia tahun ini. Sementara mengurangi pembelian kelas Laut Utara, Irak, dan Afrika Barat.
Selama beberapa tahun terakhir, kilang STAR meningkatkan pembelian johan Sverdrup Norwegia dan minyak Irak, yang kualitasnya mendekati Ural karena minyak Rusia mengalami peningkatan harga.
Perdagangan antara Turki dan Rusia telah berkembang pesat sejak musim semi, karena perusahaan-perusahaan Turki tidak dilarang menjalin hubungan dengan mitranya di Rusia. Hal ini mengisi kekosongan pasar terbesar Rusia yakni Uni Eropa (UE) yang perlahan mulai meninggalkan energi dari Kremlin.
Embargo minyak Rusia bakal diterapkan Eropa pada akhir tahun ini sebagai respons atas invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, lalu. Rusia sendiri menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi militer khusus.'
Turki terus meningkatkan impor minyak dari Rusia, termasuk jenis Ural dan Siberian Light, melampaui 200.000 barel per hari (bpd) sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik pesat dibandingkan dengan hanya 98.000 bpd untuk periode yang sama tahun 2021, berdasarkan data Refinitiv.
Sejauh ini Turki tidak memberikan sanksi kepada Rusia karena tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan tetap bergantung pada pasokan energi Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan sempat bertemu pada awal Agustus dan setuju untuk meningkatkan kerja sama bisnis antara kedua negara.
Penyuling minyak utama Turki Tupras dan kilang STAR SOCAR Azerbaijan secara signifikan meningkatkan asupan ural Rusia dan minyak Ringan Siberia tahun ini. Sementara mengurangi pembelian kelas Laut Utara, Irak, dan Afrika Barat.
Selama beberapa tahun terakhir, kilang STAR meningkatkan pembelian johan Sverdrup Norwegia dan minyak Irak, yang kualitasnya mendekati Ural karena minyak Rusia mengalami peningkatan harga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda