Mengisi Kekosongan Eropa, Turki Menggandakan Impor Minyak Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Turki menggandakan impor minyak mentah Rusia tahun ini, berdasarkan data Refinitiv Eikon pada hari Senin, waktu setempat. Kedua negara disebut siap untuk menjalin kerja sama yang lebih luas dalam bisnis, terutama perdagangan energi saat Moskow dihujani sanksi Barat.
Perdagangan antara Turki dan Rusia telah berkembang pesat sejak musim semi, karena perusahaan-perusahaan Turki tidak dilarang menjalin hubungan dengan mitranya di Rusia. Hal ini mengisi kekosongan pasar terbesar Rusia yakni Uni Eropa (UE) yang perlahan mulai meninggalkan energi dari Kremlin.
Embargo minyak Rusia bakal diterapkan Eropa pada akhir tahun ini sebagai respons atas invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, lalu. Rusia sendiri menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi militer khusus.'
Turki terus meningkatkan impor minyak dari Rusia, termasuk jenis Ural dan Siberian Light, melampaui 200.000 barel per hari (bpd) sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik pesat dibandingkan dengan hanya 98.000 bpd untuk periode yang sama tahun 2021, berdasarkan data Refinitiv.
Sejauh ini Turki tidak memberikan sanksi kepada Rusia karena tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan tetap bergantung pada pasokan energi Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan sempat bertemu pada awal Agustus dan setuju untuk meningkatkan kerja sama bisnis antara kedua negara.
Penyuling minyak utama Turki Tupras dan kilang STAR SOCAR Azerbaijan secara signifikan meningkatkan asupan ural Rusia dan minyak Ringan Siberia tahun ini. Sementara mengurangi pembelian kelas Laut Utara, Irak, dan Afrika Barat.
Selama beberapa tahun terakhir, kilang STAR meningkatkan pembelian johan Sverdrup Norwegia dan minyak Irak, yang kualitasnya mendekati Ural karena minyak Rusia mengalami peningkatan harga.
Tapi tahun ini, harga minyak Rusia jatuh ke posisi terendah dalam sejarah terhadap patokan minyak Internasional Brent, sementara harga minyak Laut Utara dan Irak membaik.
Kilang STAR diperkirakan akan membeli sekitar 90.000 bpd minyak dari Rusia selama Januari hingga Agustus 2022 dibandingkan dengan 48.000 bpd selama periode yang sama tahun lalu, diungkap data Refinitiv Eikon.
Sedangkan kilang Tupras akan membeli sekitar 111.000 bpd minyak dari Rusia pada Januari hingga Agustus tahun ini dibandingkan dengan hanya 45.000 bpd selama periode yang sama tahun lalu.
"Pilihan untuk penyuling Turki jelas karena mereka tidak memiliki batasan pada pembelian minyak Rusia", kata seorang pedagang di pasar minyak Mediterania, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada pers.
Dia menambahkan bahwa margin penyulingan minyak Ural menopang keuntungan penyuling Turki. Kementerian Energi Turki, Tupras dan SOCAR tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Perdagangan antara Turki dan Rusia telah berkembang pesat sejak musim semi, karena perusahaan-perusahaan Turki tidak dilarang menjalin hubungan dengan mitranya di Rusia. Hal ini mengisi kekosongan pasar terbesar Rusia yakni Uni Eropa (UE) yang perlahan mulai meninggalkan energi dari Kremlin.
Embargo minyak Rusia bakal diterapkan Eropa pada akhir tahun ini sebagai respons atas invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, lalu. Rusia sendiri menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi militer khusus.'
Turki terus meningkatkan impor minyak dari Rusia, termasuk jenis Ural dan Siberian Light, melampaui 200.000 barel per hari (bpd) sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik pesat dibandingkan dengan hanya 98.000 bpd untuk periode yang sama tahun 2021, berdasarkan data Refinitiv.
Sejauh ini Turki tidak memberikan sanksi kepada Rusia karena tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan tetap bergantung pada pasokan energi Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan sempat bertemu pada awal Agustus dan setuju untuk meningkatkan kerja sama bisnis antara kedua negara.
Penyuling minyak utama Turki Tupras dan kilang STAR SOCAR Azerbaijan secara signifikan meningkatkan asupan ural Rusia dan minyak Ringan Siberia tahun ini. Sementara mengurangi pembelian kelas Laut Utara, Irak, dan Afrika Barat.
Selama beberapa tahun terakhir, kilang STAR meningkatkan pembelian johan Sverdrup Norwegia dan minyak Irak, yang kualitasnya mendekati Ural karena minyak Rusia mengalami peningkatan harga.
Tapi tahun ini, harga minyak Rusia jatuh ke posisi terendah dalam sejarah terhadap patokan minyak Internasional Brent, sementara harga minyak Laut Utara dan Irak membaik.
Kilang STAR diperkirakan akan membeli sekitar 90.000 bpd minyak dari Rusia selama Januari hingga Agustus 2022 dibandingkan dengan 48.000 bpd selama periode yang sama tahun lalu, diungkap data Refinitiv Eikon.
Sedangkan kilang Tupras akan membeli sekitar 111.000 bpd minyak dari Rusia pada Januari hingga Agustus tahun ini dibandingkan dengan hanya 45.000 bpd selama periode yang sama tahun lalu.
"Pilihan untuk penyuling Turki jelas karena mereka tidak memiliki batasan pada pembelian minyak Rusia", kata seorang pedagang di pasar minyak Mediterania, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada pers.
Dia menambahkan bahwa margin penyulingan minyak Ural menopang keuntungan penyuling Turki. Kementerian Energi Turki, Tupras dan SOCAR tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
(akr)