Dunia Hadapi Risiko Stagflasi hingga Krisis Utang, Sri Mulyani: Kombinasi Berbahaya dan Rumit

Kamis, 25 Agustus 2022 - 19:21 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/ANTARA
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kondisi perekonomian global yang semakin pelik. Perekonomian dunia saat ini makin gelap dan dihantui krisis utang hingga risiko terjadinya stagflasi.

"Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya usai dan masih ada negara yang belum pulih, ditambah lagi dengan perang Rusia-Ukraina, inflasi melambung tinggi karena supply chain disruption," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Kamis (25/8/2022).



Sri mengatakan bahwa negara-negara maju sudah mengambil respon pengetatan moneter, seperti Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga acuannya. Namun, hal ini berimbas pada pelemahan Rupiah dan guncangan di pasar keuangan.

"Banyak negara yang tidak kuat (menghadapi situasi) dan bahkan bisa bangkrut. Belum lagi banyak diantaranya yang memiliki rasio utang di atas 60%, bahkan menyentuh 100%, kondisinya makin sulit dan bisa saja default," ungkap Sri.



Stagflasi pun, sambung Sri, menjadi ancaman lain yang juga berbahaya seiring dengan meningkatnya inflasi dan menurunnya perekonomian.



"Dunia dihadapkan stagflasi dan dengan pengetatan menyebabkan terjadinya resesi. Kombinasi resesi dan inflasi ini, sangat berbahaya dan rumit bagi pengambil keputusan di bidang ekonomi," tandas Sri.
(nng)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More