Asumsi Makro APBN 2023 Disetujui, Sri Mulyani: Optimistis, Namun Tetap Waspada
Rabu, 31 Agustus 2022 - 08:59 WIB
Lifting minyak 660 ribu barrel/hari
Lifting gas 1.050 ribu barrel setara minyak/hari
Tahun 2023 juga merupakan tahun pertama setelah pandemi di mana defisit APBN akan kembali di bawah 3%.
"Dalam RAPBN 2023, defisit APBN diproyeksikan sebesar 2,85% PDB. Konsolidasi fiskal ini menggambarkan komitmen bersama antara pemerintah dan DPR untuk terus menjaga disiplin dan kredibilitas pengelolaan kebijakan fiskal dalam rangka menjaga keberlanjutan dan kesehatan #APBNKita karena peranannya yang amat sangat penting dalam meredam gejolak ekonomi," tegas Sri.
Defisit yang lebih rendah akan menciptakan ruang fiskal (fiscal space) yang memadai untuk mendanai prioritas pembangunan, berjaga-jaga sebagai intrumen shock absorber untuk melindungi rakyat dan perekonomian, serta menjadi jangkar bagi stabilitas ekonomi makro Indonesia. APBN yang sehat dan kuat adalah syarat wajib (necessary condition) agar Indonesia terus bertumbuh dan berdaya tahan.
"Terima kasih kepada Banggar @dpr_ri yang senantiasa menjadi partner andalan pemerintah dalam menavigasi dan mengelola perekonomian di tengah berbagai guncangan luar biasa. Dengan sinergi dan kerja sama yang baik, saya optimis Insha Allah kita akan terus bisa menjaga Indonesia bersama," pungkas Sri Mulyani.
Lifting gas 1.050 ribu barrel setara minyak/hari
Tahun 2023 juga merupakan tahun pertama setelah pandemi di mana defisit APBN akan kembali di bawah 3%.
"Dalam RAPBN 2023, defisit APBN diproyeksikan sebesar 2,85% PDB. Konsolidasi fiskal ini menggambarkan komitmen bersama antara pemerintah dan DPR untuk terus menjaga disiplin dan kredibilitas pengelolaan kebijakan fiskal dalam rangka menjaga keberlanjutan dan kesehatan #APBNKita karena peranannya yang amat sangat penting dalam meredam gejolak ekonomi," tegas Sri.
Defisit yang lebih rendah akan menciptakan ruang fiskal (fiscal space) yang memadai untuk mendanai prioritas pembangunan, berjaga-jaga sebagai intrumen shock absorber untuk melindungi rakyat dan perekonomian, serta menjadi jangkar bagi stabilitas ekonomi makro Indonesia. APBN yang sehat dan kuat adalah syarat wajib (necessary condition) agar Indonesia terus bertumbuh dan berdaya tahan.
"Terima kasih kepada Banggar @dpr_ri yang senantiasa menjadi partner andalan pemerintah dalam menavigasi dan mengelola perekonomian di tengah berbagai guncangan luar biasa. Dengan sinergi dan kerja sama yang baik, saya optimis Insha Allah kita akan terus bisa menjaga Indonesia bersama," pungkas Sri Mulyani.
(akr)
tulis komentar anda