Mengurai Fakta Cara Eropa Mencari Pengganti Gas Rusia Saat Pasokan Diputus
Kamis, 01 September 2022 - 05:09 WIB
Sementara yang lainnya, termasuk Jerman yang masih bergantung terhadap gas Rusia mencoba mengisi ulang penyimpanan gas menjelang musim dingin. Rute alternatif ke Eropa yang tidak melalui Ukraina termasuk pipa Yamal-Eropa, yang melintasi Belarus dan Polandia untuk kemudian sampai ke Jerman.
Pipa Yamal-Eropa memiliki kapasitas 33 miliar meter kubik (bcm), sekitar seperenam dari ekspor gas Rusia ke Eropa. Aliran telah diputar untuk mengalir ke timur antara Polandia dan Jerman sejak awal tahun ini.
Moskow sendiri telah menjatuhkan sanksi pada pemilik pipa Yamal-Eropa di bagian Polandia. Namun, Polandia dapat mengelola tanpa membalikkan aliran gas pada pipa Yamal, kata menteri iklimnya.
Nord Stream 1 yang berjalan hanya dengan kapasitas 20% sejak Juli, diklaim oleh Kremlin akibat dari sanksi Barat yang membuat keterlambatan pengiriman peralatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dari Kanada. Aliran akan turun ke nol ketika pemadaman Nord Stream 1 dimulai pada 31 Agustus.
Pemasok Alternatif Rusia
Beberapa negara memiliki opsi pasokan alternatif dan jaringan gas Eropa terhubung sehingga pasokan dapat dibagi, meskipun pasar gas global telah sangat ketat bahkan sebelum krisis Ukraina.
Jerman, konsumen gas Rusia terbesar di Eropa yang telah menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 yang baru dari Rusia karena perang Ukraina, dapat mengimpor dari Inggris, Denmark, Norwegia, dan Belanda melalui pipa.
Norwegia sebagai pemasok gas terbesar kedua di Eropa di belakang Rusia, telah meningkatkan produksi untuk membantu Uni Eropa menuju targetnya. Sehingga pada akhirnya Eropa dapat mengakhiri ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027.
Centrica Inggris telah menandatangani kesepakatan dengan Equinor Norwegia untuk pasokan tambahan selama tiga musim dingin berikutnya. Inggris yang tidak lagi bergantung pada gas Rusia, juga dapat mengekspor ke Eropa melalui pipa.
Sementara Eropa Selatan dapat menerima gas Azeri melalui Pipa Trans Adriatik ke Italia dan Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP) melalui Turki. Selain itu Amerika Serikat mengatakan, dapat memasok 15 bcm gas alam cair (LNG) ke Uni Eropa tahun ini.
Pipa Yamal-Eropa memiliki kapasitas 33 miliar meter kubik (bcm), sekitar seperenam dari ekspor gas Rusia ke Eropa. Aliran telah diputar untuk mengalir ke timur antara Polandia dan Jerman sejak awal tahun ini.
Moskow sendiri telah menjatuhkan sanksi pada pemilik pipa Yamal-Eropa di bagian Polandia. Namun, Polandia dapat mengelola tanpa membalikkan aliran gas pada pipa Yamal, kata menteri iklimnya.
Nord Stream 1 yang berjalan hanya dengan kapasitas 20% sejak Juli, diklaim oleh Kremlin akibat dari sanksi Barat yang membuat keterlambatan pengiriman peralatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dari Kanada. Aliran akan turun ke nol ketika pemadaman Nord Stream 1 dimulai pada 31 Agustus.
Pemasok Alternatif Rusia
Beberapa negara memiliki opsi pasokan alternatif dan jaringan gas Eropa terhubung sehingga pasokan dapat dibagi, meskipun pasar gas global telah sangat ketat bahkan sebelum krisis Ukraina.
Jerman, konsumen gas Rusia terbesar di Eropa yang telah menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 yang baru dari Rusia karena perang Ukraina, dapat mengimpor dari Inggris, Denmark, Norwegia, dan Belanda melalui pipa.
Norwegia sebagai pemasok gas terbesar kedua di Eropa di belakang Rusia, telah meningkatkan produksi untuk membantu Uni Eropa menuju targetnya. Sehingga pada akhirnya Eropa dapat mengakhiri ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027.
Centrica Inggris telah menandatangani kesepakatan dengan Equinor Norwegia untuk pasokan tambahan selama tiga musim dingin berikutnya. Inggris yang tidak lagi bergantung pada gas Rusia, juga dapat mengekspor ke Eropa melalui pipa.
Sementara Eropa Selatan dapat menerima gas Azeri melalui Pipa Trans Adriatik ke Italia dan Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP) melalui Turki. Selain itu Amerika Serikat mengatakan, dapat memasok 15 bcm gas alam cair (LNG) ke Uni Eropa tahun ini.
tulis komentar anda