Tak Terduga, China Bisa Jadi Penyelamat Krisis Gas Eropa

Jum'at, 09 September 2022 - 10:10 WIB
Saat ini, permintaannya ada di Eropa. Pasokan gas Rusia ke Eropa berada pada level terendah dalam 40 tahun, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Gas yang mengalir melalui pipa hanya tersisa 20% dari tahun lalu.

Eropa sendiri telah merespons dengan membeli LNG di pasar spot -terlepas dari harga yang lebih tinggi- dan telah setuju untuk mengurangi konsumsi gas alam sebesar 15% pada Maret tahun depan.

Melalui langkah-langkah darurat ini, Eropa berupaya menghadapi musim dingin yang akan datang, bahkan jika aliran pipa 80% lebih rendah dari biasanya. Tetapi selalu ada kemungkinan bahwa impor gas dari Rusia pada akhirnya bisa turun ke titik nol, kata Toshiyuki Makabe, seorang analis di Goldman Sachs.

Dalam skenario itu Eropa harus membeli hampir semua yang tersisa di pasar spot, sebuah tugas yang tidak realistis. Hasil tersembunyi dari perkembangan ini adalah bahwa China meningkatkan pengaruhnya di pasar energi.

Dilansir Financial Times, jika Rusia akhirnya mengekspor lebih banyak gas ke China sebagai sarana untuk menghukum Eropa, China akan memiliki lebih banyak kapasitas untuk menjual kembali kelebihan gasnya ke pasar spot yang secara tidak langsung membantu Eropa.

Kekuatan pipa gas alam Siberia yang beroperasi antara Rusia dan China memiliki kapasitas untuk membawa lebih banyak gas. Jumlah gas yang diproduksi China sendiri juga akan mempengaruhi rencana pengadaan energi Eropa.

Semakin Eropa putus asa tentang pasokan energinya, semakin banyak keputusan kebijakan China akan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi blok tersebut. Ketika Eropa berusaha untuk bergulat keluar dari ketergantungannya pada Rusia untuk energi, ironinya adalah bahwa ia menjadi lebih bergantung pada China.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More