Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra: Garuda Siap Mengembalikan Kepercayaan Publik

Rabu, 14 September 2022 - 10:05 WIB
Irfan menegaskan ke depan Garuda akan melihat secara detail setiap rute dengan memilih yang penumpang banyak dan menguntungkan. “Sudah lewat masanya bahwa kita mesti terbang ke mana-mana, ada di mana-mana, dan punya semua jenis pesawat, kayak showroom. Ngapain kita bangga punya pesawat gede, menghasilkan? Enggak,” ujarnya di kantor Garuda Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Ketika ditunjuk jadi Dirut Garuda Indonesia, apa tugas yang diberikan Kementerian BUMN?

Jadi saya masuk, tahulah situasinya. Permintaan Pak Erick (Menteri BUMN) juga simple. Dia enggak ngomong soal pertumbuhan, profitibility. Come along the job. Cuma dia minta kembalikan kebanggaan publik terhadap Garuda.

Awal tahun 2020, virus Sars Cov-II mulai menyebar. Apa yang terjadi saat itu pada Garuda?

Saya mau analogikan sederhana dulu. Kantor saya itu menghadap ke GMF. Tapi smoking room menghadap ke runway, take off landing. Jadi kalau menghadap ke GMF dulu sepi. Pesawat boleh dibilang cuma ada di hanggar. Ketika kita menghadap ke runway, enggak berhenti-henti (pesawat terbang). Saya sempat berpikir ini (bisa) ada tabrakan karena naik-turun (pesawat). Dulu masih banyak birunya (Garuda). Tiba-tiba waktu itu sepi on the other side, runway.

Kita menyadari penurunan revenue secara sangat drastis karena satu hari kita cuma terbang tiga kali. Itupun isinya 10-15 orang. Padahal sebelumnya kita terbang 300 kali per hari. Jadi bisa kebayangkan pendapatannya dropnya gila-gilaan. Sementara cost kita enggak bisa turun gila-gilaan.

Apa yang Anda lakukan setelah melihat itu?

Ada dua yang menjadi konsen utama. Pertama, sewa pesawat karena mayoritas pesawat kita sewa. Kedua, SDM. Ya, otomatis dengan penerbangan sedikit, SDM-nya kebanyakan karena fungsi SDM itu alat produksi. Kita juga melihat direksi ada delapan pada saat masuk ok-ok saja. Tapi setiap kalau terbang 5-10 pesawat, direksi 8, malu juga. Makanya, pada 2021, kita turunin jadi enam.

Garuda melakukan pengurangan karyawan?

Poin saya, langsung lihat dan lakukan beberapa upaya merestrukturisasi kita punya utang. Kan saya juga diwarisi utang perusahaan dan ke depan bagaimana, plus mencakup SDM. Sementara Pak Jokowi ini bilangnya Covid-19 ini kalau bisa jangan PHK orang. Faktanya, kita susah kalau tidak melakukan sesuatu terhadap jumlah orang. Waktu itu, kita dari sisi orang melakukan berbagai upaya. Sampai hari ini, 38% kita turunkan. Dari 7.000 (pegawai) sekarang tinggal 4.000. Anda enggak pernah dengar ribut. Kenapa? Kita lakukan itu sesuai aturan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More