Suku Bunga Acuan BI Capai 4,25%, Pengamat: Banyak Pengusaha Menunda Ekspansi Bisnis
Jum'at, 23 September 2022 - 18:46 WIB
JAKARTA - Target investasi Rp1.200 triliun yang dipasang pemerintah menurut pengamat cukup menantang apabila melihat kondisi saat ini. Inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) diikuti dengan lonjakan suku bunga acuan BI menjadi 4,25% bakal mempengaruhi Investor untuk masuk ke Indonesia.
"Target realisasi memang masih cukup menantang dengan adanya kondisi sekarang," kata Direktur Eksekutif CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal.
Sebab menurutnya kabar terbaru mengenai kenaikan suku bunga BI 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% memang bertujuan untuk meredam inflasi. Namun kenaikan suku bunga bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jika berbagai sektor menghadapi tekanan bunga yang naik maka keputusan realisasi investasi akan tertunda, konsumsi masyarakat akan melambat dan pertumbuhan ekonomi bisa meleset dari target," sambung Bhima.
Sehingga menurutnya investor bakal masih melihat perkembangan ekonomi suatu negara terlebih dahulu sebelum menanamkan modalnya. Demand yang terkoreksi menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi.
"Jadi Invetor mempresepsikan suku bunga naik adalah terjadi perlambatan terhadap perekonomian, jadi yang mau punya komitmen realisasi investasi bisa tertunda," kata Bhima.
"Banyak pengusaha untuk menunda ekspansi bisnis nya ketika suku bunga ini naik, target realisasi (investasi) memang masih cukup menantang," pungkasnya.
"Target realisasi memang masih cukup menantang dengan adanya kondisi sekarang," kata Direktur Eksekutif CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal.
Baca Juga
Sebab menurutnya kabar terbaru mengenai kenaikan suku bunga BI 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% memang bertujuan untuk meredam inflasi. Namun kenaikan suku bunga bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jika berbagai sektor menghadapi tekanan bunga yang naik maka keputusan realisasi investasi akan tertunda, konsumsi masyarakat akan melambat dan pertumbuhan ekonomi bisa meleset dari target," sambung Bhima.
Sehingga menurutnya investor bakal masih melihat perkembangan ekonomi suatu negara terlebih dahulu sebelum menanamkan modalnya. Demand yang terkoreksi menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi.
"Jadi Invetor mempresepsikan suku bunga naik adalah terjadi perlambatan terhadap perekonomian, jadi yang mau punya komitmen realisasi investasi bisa tertunda," kata Bhima.
"Banyak pengusaha untuk menunda ekspansi bisnis nya ketika suku bunga ini naik, target realisasi (investasi) memang masih cukup menantang," pungkasnya.
tulis komentar anda