Kebutuhan Minyak Kayu Putih Capai 1.500 Ton, Ini Langkah Perhutani

Jum'at, 23 September 2022 - 20:21 WIB
Sebelumnya, Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan Indonesia perlu menjawab tantangan dalam bidang keamanan energi dan keamanan pangan salah satunya dalam pemenuhan bahan bakar minyak untuk digantikan dengan biomassa serta mendukung ketahanan pangan nasional.

“Harapan kami Perhutani dan PTPN dapat menjawab tantangan tersebut dengan inovasi dari hasil riset yang dilaksanakan oleh IPFRI (Indonesia Plantation and Forestry Research Institute)," kata Pahala.



Dia menambahkan, melalui IPFRI yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga riset pemerintah dan swasta dapat mencetak para peneliti yang menghasilkan produk-produk inovasi terbaik untuk kemajuan BUMN dan Indonesia.

“Kementerian BUMN akan melaksanakan program dalam mengembangkan budaya kerja dan kemampuan melakukan inovasi," ucapnya.

Kepala Perhutani Forestry Institute Budi Shohibuddin menyampaikan, pada 2009 Perhutani telah mendapatkan sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian untuk Jati Plus perhutani (JPP) PHT 1 dan 2.

JPP yang merupakan produk PeFI, melalui Departemen Riset dan Inovasi hingga saat ini telah dibudidayakan pada lebih dari 200.000 Ha lahan di wilayah kerja Perhutani.

“PeFi berinovasi untuk terus mencari klon klon unggul untuk keragaman genetik pada komoditas yang diusahakan. Di tahun 2020 kami mendapatkan dua klon yaitu PHT 3 dan 4 dengan keunggulan cepat tumbuh serta memiliki sifat dan performa yang diharapkan mampu diterima oleh pasar,” bebernya.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More