Mengembalikan Kejayaan Daerah Penghasil Kakao Terbesar di Indonesia

Sabtu, 24 September 2022 - 13:26 WIB
Bantuan tersebut diberikan kepada sekitar 1.025 petani yang terbagi menjadi 75 kelompok. Program peremajaan terus didorong mengingat pada tahun 1990-an, Pinrang sejatinya memiliki potensi lahan pertanian kakao sebanyak 18.900 hektar.

Sayangnya, potensi tersebut semakin menurun hingga tersisa 10.600 hektar yang mampu menghasilkan kakao berkualitas. Bila dirincikan, terjadi penurunan potensi mencapai 57% dari masa-masa awal kejayaan kabupaten Pinrang.

"Dari potensi lahan itu, di tahun 2021 kemarin produktivitas kakao kami hanya menyentuh angka 9.000 ton. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi kami untuk terus meningkatkan produktivitas melalui program peremajaan," ujar Kepala bidang Perkebunan pada Dinas Peternakan dan Perkebunan kabupaten Pinrang Jabbar Alu As'ad.



Persoalan lain adalah terkait harga jual kakao yang banyak dikeluhkan petani. Sebagai informasi, saat ini kakao di Pinrang dijual dengan harga Rp28-30 ribuan per kilogram.

Meski mengikuti standar global, harga tersebut ternyata masih lebih rendah dibandingkan harga kakao di Kolaka, Sulawesi Tenggara yang menyentuh Rp42.000 per kilogram.

Persoalan harga ini sebetulnya dapat diselesaikan bila petani kakao Pinrang dapat meningkatkan kualitas dari produk mereka sendiri. Tentunya dibutuhkan program pelatihan dan edukasi yang komprehensif untuk mencapai tujuan tersebut.

"Harga kakao itu memang dilihat dari sejumlah faktor seperti kualitas kadar air, lalu ada yang namanya binkon yang jadi pengukur kualitas. Nah kalau standar di Indonesia sendiri yang berlaku adalah di dalam 100 gram itu terdapat 115 biji kakao. Ketika misalnya dia melewati standar tersebut, itu baru ada klaim kualitas namanya. Kadar air pun begitu. Yang menjadi standar kita adalah 7-8%, jadi ketika petani jual di atas dari 8% nah itu akan mempengaruhi kualitas harga," jelas Agronomist dari Barry Calebaut Umar Jamaluddin.

Kuncinya, lanjut Umar, para petani dari sekarang harus diedukasi terkait treatment pasca panen karena pada tahap inilah kualitas biji kakao ditentukan.

Untuk kadar air misalnya, dapat ditekan bila proses pengeringan atau penjemuran dilakukan dengan baik dan benar. Tidak boleh nanggung dan tidak boleh terlalu lama karena dapat memicu timbulnya jamur.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More