Mengembalikan Kejayaan Daerah Penghasil Kakao Terbesar di Indonesia
Sabtu, 24 September 2022 - 13:26 WIB
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Cocoa Life mendorong penerapan teknik budidaya yang baik atau disebut dengan istilah Good Agricultural Practices (GAP).
Dalam GAP, para petani tidak hanya diedukasi melakukan budidaya yang berkelanjutan saja namun ada juga pelatihan-pelatihan lain yang dapat menunjang kesejahteraan mereka.
Misalnya, program Village Savings and Loans Association (VSLA) alias investasi pinjam, pemberdayaan komunitas berbasis pendekatan Community Action Plans (CAP), serta menyediakan program khusus untuk para petani perempuan sebagai reaksi dari permasalahan keseteraan gender di industri pertanian.
"Program ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 2.400 komunitas dengan memprioritaskan investasi di infrastruktur sekolah, air dan kesehatan/sanitasi," terang Yanti.
Lebih lanjut mengenai pertanian kakao di Indonesia berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2022, tercatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil kakao terbesar dunia dan menjadi yang terbesar di Asia.
“Saat ini kami telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” bebernya.
Upaya Peremajaan Tanaman Kakao oleh Kabupaten Pinrang
Menyadari potensi besar yang dimiliki wilayahnya, pemerintah Kabupaten Pinrang juga tidak mau tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan, guna membangkitkan kembali kejayaan kakao di wilayah mereka.
Salah satu fokus utama mereka saat ini adalah peremajaan tanaman kakao. Sebagai langkah awal, mereka telah mencanangkan sejumlah program pendukung seperti penyediaan sarana dan prasarana untuk para petani kakao termasuk pemberian bibit kakao, pestisida nabati sebanyak 5.000 liter hingga pembangunan irigasi tanah bertenaga solar cell.
Dalam GAP, para petani tidak hanya diedukasi melakukan budidaya yang berkelanjutan saja namun ada juga pelatihan-pelatihan lain yang dapat menunjang kesejahteraan mereka.
Misalnya, program Village Savings and Loans Association (VSLA) alias investasi pinjam, pemberdayaan komunitas berbasis pendekatan Community Action Plans (CAP), serta menyediakan program khusus untuk para petani perempuan sebagai reaksi dari permasalahan keseteraan gender di industri pertanian.
"Program ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 2.400 komunitas dengan memprioritaskan investasi di infrastruktur sekolah, air dan kesehatan/sanitasi," terang Yanti.
Lebih lanjut mengenai pertanian kakao di Indonesia berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2022, tercatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil kakao terbesar dunia dan menjadi yang terbesar di Asia.
“Saat ini kami telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” bebernya.
Upaya Peremajaan Tanaman Kakao oleh Kabupaten Pinrang
Menyadari potensi besar yang dimiliki wilayahnya, pemerintah Kabupaten Pinrang juga tidak mau tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan, guna membangkitkan kembali kejayaan kakao di wilayah mereka.
Salah satu fokus utama mereka saat ini adalah peremajaan tanaman kakao. Sebagai langkah awal, mereka telah mencanangkan sejumlah program pendukung seperti penyediaan sarana dan prasarana untuk para petani kakao termasuk pemberian bibit kakao, pestisida nabati sebanyak 5.000 liter hingga pembangunan irigasi tanah bertenaga solar cell.
Lihat Juga :
tulis komentar anda