Mengungkap 5 Penyebab Perlambatan Ekonomi China
Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:48 WIB
"Respon pemerintah terhadap pelemahan ekonomi cukup sederhana dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat selama serangan pelemahan ekonomi sebelumnya," kata Kuijs.
3. Pasar Properti China Sedang Krisis
Lemahnya aktivitas real estate dan sentimen negatif di sektor perumahan tidak diragukan lagi memperlambat pertumbuhan.
Ini telah memukul ekonomi dengan keras karena properti dan industri lain berkontribusi besar, dimana menyumbang hingga sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) China.
"Ketika kepercayaan lemah di pasar perumahan, itu membuat orang merasa tidak yakin tentang situasi ekonomi secara keseluruhan," kata Kuijs.
Para pembeli rumah telah menolak untuk melakukan pembayaran hipotek pada bangunan yang belum selesai dan beberapa ragu rumah mereka akan pernah selesai. Permintaan untuk rumah baru juga mengalami penurunan dan itu telah mengurangi kebutuhan impor komoditas yang digunakan dalam konstruksi.
Terlepas dari upaya Beijing untuk menopang pasar real estat, harga rumah di puluhan kota telah menurun lebih dari 20% tahun ini. Sedangkan pengembang properti di bawah tekanan, analis mengatakan pihak berwenang mungkin harus berbuat lebih banyak untuk memulihkan kepercayaan di pasar real estat.
4. Perubahan Iklim Memperburuk Keadaan
Cuaca ekstrem mulai berdampak jangka panjang pada industri China. Gelombang panas yang parah, diikuti oleh kekeringan melanda provinsi barat daya Sichuan dan kota Chongqing pada bulan Agustus.
Ketika permintaan AC melonjak, kondisi itu membanjiri jaringan listrik di wilayah yang hampir seluruhnya bergantung pada tenaga air. Pabrik-pabrik, termasuk produsen besar seperti produsen iPhone Foxconn dan Tesla, terpaksa memangkas jam kerja atau tutup sama sekali.
3. Pasar Properti China Sedang Krisis
Lemahnya aktivitas real estate dan sentimen negatif di sektor perumahan tidak diragukan lagi memperlambat pertumbuhan.
Ini telah memukul ekonomi dengan keras karena properti dan industri lain berkontribusi besar, dimana menyumbang hingga sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) China.
"Ketika kepercayaan lemah di pasar perumahan, itu membuat orang merasa tidak yakin tentang situasi ekonomi secara keseluruhan," kata Kuijs.
Para pembeli rumah telah menolak untuk melakukan pembayaran hipotek pada bangunan yang belum selesai dan beberapa ragu rumah mereka akan pernah selesai. Permintaan untuk rumah baru juga mengalami penurunan dan itu telah mengurangi kebutuhan impor komoditas yang digunakan dalam konstruksi.
Terlepas dari upaya Beijing untuk menopang pasar real estat, harga rumah di puluhan kota telah menurun lebih dari 20% tahun ini. Sedangkan pengembang properti di bawah tekanan, analis mengatakan pihak berwenang mungkin harus berbuat lebih banyak untuk memulihkan kepercayaan di pasar real estat.
4. Perubahan Iklim Memperburuk Keadaan
Cuaca ekstrem mulai berdampak jangka panjang pada industri China. Gelombang panas yang parah, diikuti oleh kekeringan melanda provinsi barat daya Sichuan dan kota Chongqing pada bulan Agustus.
Ketika permintaan AC melonjak, kondisi itu membanjiri jaringan listrik di wilayah yang hampir seluruhnya bergantung pada tenaga air. Pabrik-pabrik, termasuk produsen besar seperti produsen iPhone Foxconn dan Tesla, terpaksa memangkas jam kerja atau tutup sama sekali.
tulis komentar anda