Mengungkap 5 Penyebab Perlambatan Ekonomi China
Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:48 WIB
Biro Statistik China mengatakan pada bulan Agustus bahwa keuntungan industri besi dan baja turun lebih dari 80% dalam tujuh bulan pertama tahun 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Beijing akhirnya datang untuk menyelamatkan dengan puluhan miliar dolar untuk mendukung perusahaan energi dan petani.
5. Raksasa Teknologi China Kehilangan investor
Tindakan keras regulasi terhadap raksasa teknologi China yang telah berlangsung dua tahun tidak membantu. Tencent dan Alibaba melaporkan penurunan pendapatan pertama mereka di kuartal terakhir. Laba Tencent turun 50%, sementara laba bersih Alibaba turun setengahnya.
Di sisi lain puluhan ribu pekerja muda kehilangan pekerjaan, menambah krisis sektor ketenagakerjaan di mana satu dari lima orang berusia 16 hingga 24 tahun menganggur. Hal ini dapat merugikan produktivitas dan pertumbuhan China dalam jangka panjang.
Investor juga merasakan pergeseran di Beijing, saat beberapa perusahaan swasta paling sukses di China telah mendapat sorotan yang lebih besar ketika cengkeraman Xi pada kekuasaan tumbuh. Ketika perusahaan milik negara tampaknya mendapatkan dukungan, investor asing mengambil uang dan memilih keluar.
Softbank Jepang menarik sejumlah besar uang tunai dari Alibaba, sementara Berkshire Hathaway milik Warren Buffet menjual sahamnya di produsen kendaraan listrik BYD. Tencent telah menarik investasi senilai lebih dari USD7 miliar pada paruh kedua untuk tahun ini saja.
Dan AS menindak perusahaan China yang terdaftar di pasar saham Amerika. "Beberapa keputusan investasi sedang ditunda, dan beberapa perusahaan asing berusaha untuk memperluas produksi di negara lain," kata S&P Global Ratings dalam catatannya baru-baru ini.
Dunia menjadi terbiasa dengan kenyataan bahwa Beijing mungkin tidak terbuka untuk bisnis seperti dulu - tetapi Xi mempertaruhkan keberhasilan ekonomi yang telah mendukung China dalam beberapa dekade terakhir.
Beijing akhirnya datang untuk menyelamatkan dengan puluhan miliar dolar untuk mendukung perusahaan energi dan petani.
5. Raksasa Teknologi China Kehilangan investor
Tindakan keras regulasi terhadap raksasa teknologi China yang telah berlangsung dua tahun tidak membantu. Tencent dan Alibaba melaporkan penurunan pendapatan pertama mereka di kuartal terakhir. Laba Tencent turun 50%, sementara laba bersih Alibaba turun setengahnya.
Di sisi lain puluhan ribu pekerja muda kehilangan pekerjaan, menambah krisis sektor ketenagakerjaan di mana satu dari lima orang berusia 16 hingga 24 tahun menganggur. Hal ini dapat merugikan produktivitas dan pertumbuhan China dalam jangka panjang.
Investor juga merasakan pergeseran di Beijing, saat beberapa perusahaan swasta paling sukses di China telah mendapat sorotan yang lebih besar ketika cengkeraman Xi pada kekuasaan tumbuh. Ketika perusahaan milik negara tampaknya mendapatkan dukungan, investor asing mengambil uang dan memilih keluar.
Softbank Jepang menarik sejumlah besar uang tunai dari Alibaba, sementara Berkshire Hathaway milik Warren Buffet menjual sahamnya di produsen kendaraan listrik BYD. Tencent telah menarik investasi senilai lebih dari USD7 miliar pada paruh kedua untuk tahun ini saja.
Dan AS menindak perusahaan China yang terdaftar di pasar saham Amerika. "Beberapa keputusan investasi sedang ditunda, dan beberapa perusahaan asing berusaha untuk memperluas produksi di negara lain," kata S&P Global Ratings dalam catatannya baru-baru ini.
Dunia menjadi terbiasa dengan kenyataan bahwa Beijing mungkin tidak terbuka untuk bisnis seperti dulu - tetapi Xi mempertaruhkan keberhasilan ekonomi yang telah mendukung China dalam beberapa dekade terakhir.
(akr)
tulis komentar anda