Pertamina Tarakan Field Terapkan Inovasi Pompa Sumur Minyak Ramah Lingkungan
Rabu, 19 Oktober 2022 - 22:13 WIB
TARAKAN - Menjawab tantangan di lapangan sekaligus menjalankan komitmen operasi yang berwawasan lingkungan, Pertamina EP Tarakan Field Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina muncul dengan inovasi Green Environmental Oil Pump Installation (GEMPI).
Inovasi yang didasarkan teknologi photovoltaic tersebut memungkinkan Pertamina EP Tarakan Field mengangkat minyak dari sumur-sumur suspend di Struktur Pamusian yang sebelumnya sulit diproduksikan karena jauh dari sumber listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa sumur minyak.
Tarakan Field Manager Isrianto Kurniawan menjelaskan, di Struktur Pamusian terdapat 58 sumur aktif dan 1.000 sumur suspend yang tersebar letaknya. Tak semua sumur memiliki akses ke sumber listrik. Sehingga, kata pria yang akrab disapa Iwan ini, dibutuhkan sumber listrik alternatif guna menggerakkan pompa untuk sumur yang akan direaktivasi.
"Metode GEMPI ini merupakan inovasi dari Perwira Pertamina Tarakan Field untuk mereaktivasi sumur dengan artificial lift low power consumption dengan memanfaatkan solar panel," jelasnya di Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (19/10/2022).
Inovasi ini, tegas dia, tak hanya mampu mengatasi permasalahan sumber listrik yang dibutuhkan, namun juga sejalan dengan komitmen ESG Pertamina untuk Nett Zero Emission (NZE) 2060. "Berdasarkan kajian kami, panel surya yang digunakan mampu untuk menghidupkan pompa sumur minyak, dengan biaya yang sangat efisien yaitu hanya Rp55 juta untuk satu rangkaian sistem," paparnya.
Sejak Juni 2022, kata dia, Tarakan Field melakukan pilot project di sumur PAM-116 yang terletak di wilayah Kelurahan Kampung Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan. Hasilnya cukup memuaskan, dimana sumur tersebut mampu beroperasi secara normal selama 24 jam dengan recovery rate produksi minyak mencapai 4 barel per hari (bph).
Sementara dari sisi lingkungan, imbuh dia, inovasi penggunaan tenaga surya sebagai sumber listrik pompa sumur minyak ini juga mampu menekan emisi CO2 sehingga jauh lebih ramah lingkungan. Iwan menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa inovasi ini sangat bermanfaat bagi operasi Tarakan Field. "Inovasi dengan pendekatan low effort high impact ini memberi semangat bagi kami untuk mereplikasi metode ini ke sumur suspend lainnya," tandasnya.
Anggota PC-PROVE GEMPI M Ariq D menambahkan, dalam 5 tahun ke depan metode ini rencananya akan diterapkan di 25-30 sumur lainnya yang memiliki karakter yang sama dengan sumur PAM-116. Selain efisien, sistem ini pun bersifat portabel sehingga dapat dengan mudah dipindahkan ke sumur lainnya jika dibutuhkan.
Inovasi yang didasarkan teknologi photovoltaic tersebut memungkinkan Pertamina EP Tarakan Field mengangkat minyak dari sumur-sumur suspend di Struktur Pamusian yang sebelumnya sulit diproduksikan karena jauh dari sumber listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa sumur minyak.
Tarakan Field Manager Isrianto Kurniawan menjelaskan, di Struktur Pamusian terdapat 58 sumur aktif dan 1.000 sumur suspend yang tersebar letaknya. Tak semua sumur memiliki akses ke sumber listrik. Sehingga, kata pria yang akrab disapa Iwan ini, dibutuhkan sumber listrik alternatif guna menggerakkan pompa untuk sumur yang akan direaktivasi.
"Metode GEMPI ini merupakan inovasi dari Perwira Pertamina Tarakan Field untuk mereaktivasi sumur dengan artificial lift low power consumption dengan memanfaatkan solar panel," jelasnya di Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (19/10/2022).
Inovasi ini, tegas dia, tak hanya mampu mengatasi permasalahan sumber listrik yang dibutuhkan, namun juga sejalan dengan komitmen ESG Pertamina untuk Nett Zero Emission (NZE) 2060. "Berdasarkan kajian kami, panel surya yang digunakan mampu untuk menghidupkan pompa sumur minyak, dengan biaya yang sangat efisien yaitu hanya Rp55 juta untuk satu rangkaian sistem," paparnya.
Sejak Juni 2022, kata dia, Tarakan Field melakukan pilot project di sumur PAM-116 yang terletak di wilayah Kelurahan Kampung Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan. Hasilnya cukup memuaskan, dimana sumur tersebut mampu beroperasi secara normal selama 24 jam dengan recovery rate produksi minyak mencapai 4 barel per hari (bph).
Sementara dari sisi lingkungan, imbuh dia, inovasi penggunaan tenaga surya sebagai sumber listrik pompa sumur minyak ini juga mampu menekan emisi CO2 sehingga jauh lebih ramah lingkungan. Iwan menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa inovasi ini sangat bermanfaat bagi operasi Tarakan Field. "Inovasi dengan pendekatan low effort high impact ini memberi semangat bagi kami untuk mereplikasi metode ini ke sumur suspend lainnya," tandasnya.
Anggota PC-PROVE GEMPI M Ariq D menambahkan, dalam 5 tahun ke depan metode ini rencananya akan diterapkan di 25-30 sumur lainnya yang memiliki karakter yang sama dengan sumur PAM-116. Selain efisien, sistem ini pun bersifat portabel sehingga dapat dengan mudah dipindahkan ke sumur lainnya jika dibutuhkan.
(fai)
tulis komentar anda