Kurs Rupiah dan Musim Hujan Bikin Industri Plastik Pangkas Produksi
Kamis, 20 Oktober 2022 - 12:38 WIB
JAKARTA - Pelaku industri plastik dan barang jadi plastik akan melakukan pemangkasan produksi sebab permintaan domestik semakin menurun. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia ( Inaplas ) Fajar Budiyono mengatakan, gejala penurunan permintaan sudah dirasakan pada pertengahan September kemarin.
"Kelihatannya barang-barang jadi di gudang sudah tidak bisa keluar lagi ke pasar. Kalau ini kita teruskan, kemungkinan besar di bulan November kita akan turunkan produksi," ujarnya dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (20/10/2022).
Dia mengungkapkan, melemahnya permintaan pasar juga didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Daya beli turun, tapi harga barang naik karena pelemahan rupiah.
"Sehingga ada koreksi harga jadi memperparah permintaan pasar," ungkap Fajar.
Lebih lanjut dia menuturkan, musim hujan yang datang lebih cepat turut berpengaruh terhadap permintaan, sebab ada beberapa produk-produk tertentu yang sama sekali tidak bisa keluar dari gudang.
"Kita sudah kalkulasi ulang, kemungkinan besar bulan depan banyak sekali produk revisi dari penjualan dan revisi dari produksi, kemungkinan besar kita akan turunkan utilitas dari produk plastik," jelasnya.
"Kelihatannya barang-barang jadi di gudang sudah tidak bisa keluar lagi ke pasar. Kalau ini kita teruskan, kemungkinan besar di bulan November kita akan turunkan produksi," ujarnya dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (20/10/2022).
Dia mengungkapkan, melemahnya permintaan pasar juga didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Daya beli turun, tapi harga barang naik karena pelemahan rupiah.
"Sehingga ada koreksi harga jadi memperparah permintaan pasar," ungkap Fajar.
Lebih lanjut dia menuturkan, musim hujan yang datang lebih cepat turut berpengaruh terhadap permintaan, sebab ada beberapa produk-produk tertentu yang sama sekali tidak bisa keluar dari gudang.
"Kita sudah kalkulasi ulang, kemungkinan besar bulan depan banyak sekali produk revisi dari penjualan dan revisi dari produksi, kemungkinan besar kita akan turunkan utilitas dari produk plastik," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda