Wapres Beri Kabar Kurang Enak di Akhir 2022, Gelombang PHK Hantam Startup dan Manufaktur

Senin, 24 Oktober 2022 - 07:49 WIB
Wapres Ma’ruf Amin memberikan, kabar kurang menggembirakan di akhir 2022 saat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam sektor startup dan manufaktur. Foto/Dok
JAKARTA - Wakil Presiden atau Wapres Ma’ruf Amin memberikan, kabar kurang menggembirakan di akhir 2022 saat gelombang pemutusan hubungan kerja ( PHK ) menghantam sektor startup dan manufaktur.



Hal itu diungkapkan Wapres ketika memberikan sambutan secara daring pada acara Peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dan Akselerasi Kemandirian BLK Komunitas Tahun 2022 secara virtual, (23/10) kemarin.

“Menjelang akhir 2022, kondisi ketenagakerjaan kita kurang menggembirakan karena adanya gelombang pemutusan hubungan kerja karyawan, khususnya di sektor start-up dan manufaktur, yang berdampak pada nasib ratusan ribu karyawan,” ungkap Wapres dikutip dari Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin (24/10/2022).





Selain itu Wapres mengatakan, ketidakpastian global juga membuat situasi perekonomian menjadi sulit. Sulitnya kondisi saat ini ditunjukkan, antara lain, oleh tingginya angka pengangguran.

“Meskipun jumlah pengangguran terbuka pada Februari 2022 berkurang dibandingkan bulan yang sama pada 2021, namun tingkat pengangguran negara kita saat ini masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19,” katanya.

Sementara itu, kata Wapres, sebaran pengangguran didominasi oleh lulusan SMK sebanyak 11,45%, diikuti dengan lulusan SMA 8,55%, dan lulusan universitas 6,97%. “Penyebab kondisi ini tidak tunggal. Banyak faktor yang saling berkaitan, sehingga solusi yang perlu kita ambil tidak bisa parsial, tetapi harus komprehensif.”

“Faktor-faktor tersebut antara lain, perkembangan teknologi yang memaksa efisiensi tenaga kerja, diperparah dengan ketidaksigapan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang amat cepat. Akhirnya, kompetisi dunia kerja menjadi semakin ketat,” ungkapnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More