BPKN Buka Posko Pengaduan Bagi Korban Gagal Ginjal Akut, Ini Caranya Bunda
Jum'at, 04 November 2022 - 16:11 WIB
JAKARTA - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) membuka posko pengaduan bagi para korban gagal ginjal akut akibat mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol. Posko pengaduan ini bertujuan agar para korban mendapat pendampingan dari BPKN melakukan proses lanjutan.
"Untuk merespons, untuk advokasi, pendampingan korban dan masyarakat secara luas, BPKN membuka posko pengaduan di kantor BPKN di Jalan Jambu nomor 32, Menteng, Jakpus. Posko pengaduan online juga dibuka di seluruh sosial media BPKN seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok. Bisa juga Wa ke nomor 08153153," terang Ketua BPKN, Rizal Edy Halim saat konferensi pers kasus gagal ginjal akut di Menteng Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Lanjut dia, mekanisme pengaduannya pun mudah. Orang tua korban cukup datang ke kantor BPKN dan menyiapkan dokumen identitas pasien. Setelah itu, petugas bisa melakukan proses lebih lanjut secara langsung.
"Jadi mekanismenya nggak ribet. Tinggal datang mencatat identitas, misalnya dirawat di mana, nama pasien siapa sehingga pada saat diadukan kita bisa cek on the spot," papar Rizal.
Kemudian, dia juga mengatakan bahwa dirinya sudah meminta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang ada di tiap-tiap daerah dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) di seluruh indonesia membuka posko pengaduan untuk mengidentifikasi kasus ini.
"Jadi kita bisa bergerak secara serentak dan kita bisa mendapatkan data yang lebih akurat," ujarnya.
Di samping itu, Rizal menghimbau masyarakat maupun keluarga korban untuk tidak panik, tetap tenang, dan selalu waspada ketika anak mengalami gejala gagal ginjal, seperti diare, mual, muntah demam sampai 5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, air seni yang semakin sedikit bahkan sampai tidak keluar sama sekali.
Jika kejadian seperti ini terjadi, masyarakat bisa segera melakukan penanganan dengan merujuk ke rumah sakit terdekat, dan tidak mengkonsumsi obat cair atau sirup untuk sementara waktu.
"Orang tua bisa memberikan alternatif obat yang bisa didapatkan seperti tablet, kapsul, dsb," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, BPKN turut menyampaikan bela sungkawa, prihatin, dan sangat menyesalkan kasus ini telah menelan korban 178 jiwa yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
"Untuk merespons, untuk advokasi, pendampingan korban dan masyarakat secara luas, BPKN membuka posko pengaduan di kantor BPKN di Jalan Jambu nomor 32, Menteng, Jakpus. Posko pengaduan online juga dibuka di seluruh sosial media BPKN seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok. Bisa juga Wa ke nomor 08153153," terang Ketua BPKN, Rizal Edy Halim saat konferensi pers kasus gagal ginjal akut di Menteng Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga
Lanjut dia, mekanisme pengaduannya pun mudah. Orang tua korban cukup datang ke kantor BPKN dan menyiapkan dokumen identitas pasien. Setelah itu, petugas bisa melakukan proses lebih lanjut secara langsung.
"Jadi mekanismenya nggak ribet. Tinggal datang mencatat identitas, misalnya dirawat di mana, nama pasien siapa sehingga pada saat diadukan kita bisa cek on the spot," papar Rizal.
Kemudian, dia juga mengatakan bahwa dirinya sudah meminta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang ada di tiap-tiap daerah dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) di seluruh indonesia membuka posko pengaduan untuk mengidentifikasi kasus ini.
"Jadi kita bisa bergerak secara serentak dan kita bisa mendapatkan data yang lebih akurat," ujarnya.
Di samping itu, Rizal menghimbau masyarakat maupun keluarga korban untuk tidak panik, tetap tenang, dan selalu waspada ketika anak mengalami gejala gagal ginjal, seperti diare, mual, muntah demam sampai 5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, air seni yang semakin sedikit bahkan sampai tidak keluar sama sekali.
Jika kejadian seperti ini terjadi, masyarakat bisa segera melakukan penanganan dengan merujuk ke rumah sakit terdekat, dan tidak mengkonsumsi obat cair atau sirup untuk sementara waktu.
"Orang tua bisa memberikan alternatif obat yang bisa didapatkan seperti tablet, kapsul, dsb," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, BPKN turut menyampaikan bela sungkawa, prihatin, dan sangat menyesalkan kasus ini telah menelan korban 178 jiwa yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda