10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia
Senin, 14 November 2022 - 10:33 WIB
2. Akiko Amano
Direktur Souke Hanabi Kagiya
Umur: 52 Tahun
Negara: Jepang
Amano bukan menjadi wanita pertama yang mengepalai perusahaan keluarga yang mengkhususkan diri pada fireworks (kembang api) yakni Souke Hanabi Kagiya. Di mana teknik dan keterampilan untuk membuat dan meluncurkan kembang api telah diwariskab secara turun temurun selama hampir 360 tahun.
Dia adalah wanita pertama yang menjalankan pembuat kembang api di Jepang. Souke Hanabi Kagiya menempati peringkat di antara perusahaan bergengsi di Jepang dalam salah satu perdagangan paling tradisional di negara ini.
Menelusuri akar Souke Hanabi Kagiya, membawa kita kembali ke tahun 1659, dimana mereka terlibat dalam pertunjukan kembang api tahunan di atas sungai Sumida Tokyo, salah satu pertunjukan kembang api paling terkenal secara budaya di Jepang, sejak tahun 1733.
Amano adalah generasi ke-15 dari keluarganya yang menjadi direktur ketika dia menggantikan ayahnya di perusahaan yang berbasis di Tokyo pada tahun 2000. Untuk mempersiapkan diri mengambi; peran yang dia ambil pada usia 29, dia dilaporkan bersikeras untuk mempelajari keahlian di pembuat kembang api lain sehingga dia tidak akan menerima perlakuan istimewa dengan bekerja di perusahaan keluarganya.
Untuk mengasah keahliannya, ia memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2009 dalam seni dari Universitas Nihon, di mana ia mempelajari dampak emosional pertunjukan kembang api pada orang-orang. Ini adalah kombinasi dari aspek visual dan aural, katanya dalam panggilan video, dan pakar piroteknik dapat mengubah kesan penonton dengan menyesuaikan keduanya.
Direktur Souke Hanabi Kagiya
Umur: 52 Tahun
Negara: Jepang
Amano bukan menjadi wanita pertama yang mengepalai perusahaan keluarga yang mengkhususkan diri pada fireworks (kembang api) yakni Souke Hanabi Kagiya. Di mana teknik dan keterampilan untuk membuat dan meluncurkan kembang api telah diwariskab secara turun temurun selama hampir 360 tahun.
Dia adalah wanita pertama yang menjalankan pembuat kembang api di Jepang. Souke Hanabi Kagiya menempati peringkat di antara perusahaan bergengsi di Jepang dalam salah satu perdagangan paling tradisional di negara ini.
Menelusuri akar Souke Hanabi Kagiya, membawa kita kembali ke tahun 1659, dimana mereka terlibat dalam pertunjukan kembang api tahunan di atas sungai Sumida Tokyo, salah satu pertunjukan kembang api paling terkenal secara budaya di Jepang, sejak tahun 1733.
Amano adalah generasi ke-15 dari keluarganya yang menjadi direktur ketika dia menggantikan ayahnya di perusahaan yang berbasis di Tokyo pada tahun 2000. Untuk mempersiapkan diri mengambi; peran yang dia ambil pada usia 29, dia dilaporkan bersikeras untuk mempelajari keahlian di pembuat kembang api lain sehingga dia tidak akan menerima perlakuan istimewa dengan bekerja di perusahaan keluarganya.
Untuk mengasah keahliannya, ia memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2009 dalam seni dari Universitas Nihon, di mana ia mempelajari dampak emosional pertunjukan kembang api pada orang-orang. Ini adalah kombinasi dari aspek visual dan aural, katanya dalam panggilan video, dan pakar piroteknik dapat mengubah kesan penonton dengan menyesuaikan keduanya.
tulis komentar anda