10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia
Senin, 14 November 2022 - 10:33 WIB
5. Julie Coates
CEO dan Direktur Pelaksana, CSR
Umur: 59 Tahun
Negara: Australia
Coates mengambil alih kepemimpinan di CSR, perusahaan produk bangunan pada September 2019, tepat sebelum wabah Covid-19 mendatangkan malapetaka pada ekonomi global. Memanfaatkan pengalamannya selama puluhan tahun menangani logistik dan transformasi bisnis di raksasa supermarket Australia, Woolworths Group dan mengelola pembuat makanan Goodman Fielder, dia mengarahkan bisnis yang berbasis di Sydney untuk melewati gangguan rantai pasokan selama dua tahun terakhir.
Perusahaan berusia 167 tahun, yang memasok proyek perumahan dan komersial di seluruh Australia dan Selandia Baru, sekarang mendapat manfaat dari lonjakan permintaan bahan konstruksi. Ditambah serta operasional yang lebih ramping setelah Coates mengatur ulang bisnis dan memusatkan platform logistiknya.
Laba bersih CSR melonjak 20% menjadi 193 juta dolar Australia (USD126 juta) secara tahunan pada periode yang berakhir Maret 2022, melampaui tingkat pra-pandemi. Sementara itu pendapatan CSR tercatat naik 9% menjadi 2,3 miliar dolar Australia.
Ia sangat menonjol di industri konstruksi yang didominasi pria, Coates yang memulai karirnya sebagai guru matematika sekolah menengah, mengatakan, dalam sebuah wawancara pada bulan September bahwa, CSR telah menerapkan kebijakan untuk meningkatkan jumlah wanita yang bekerja di perusahaan. Dia adalah salah satu dari tiga wanita dalam tim kepemimpinan eksekutif CSR yang beranggotakan sembilan orang.
6. Robyn Denholm
CEO dan Direktur Pelaksana, CSR
Umur: 59 Tahun
Negara: Australia
Coates mengambil alih kepemimpinan di CSR, perusahaan produk bangunan pada September 2019, tepat sebelum wabah Covid-19 mendatangkan malapetaka pada ekonomi global. Memanfaatkan pengalamannya selama puluhan tahun menangani logistik dan transformasi bisnis di raksasa supermarket Australia, Woolworths Group dan mengelola pembuat makanan Goodman Fielder, dia mengarahkan bisnis yang berbasis di Sydney untuk melewati gangguan rantai pasokan selama dua tahun terakhir.
Perusahaan berusia 167 tahun, yang memasok proyek perumahan dan komersial di seluruh Australia dan Selandia Baru, sekarang mendapat manfaat dari lonjakan permintaan bahan konstruksi. Ditambah serta operasional yang lebih ramping setelah Coates mengatur ulang bisnis dan memusatkan platform logistiknya.
Laba bersih CSR melonjak 20% menjadi 193 juta dolar Australia (USD126 juta) secara tahunan pada periode yang berakhir Maret 2022, melampaui tingkat pra-pandemi. Sementara itu pendapatan CSR tercatat naik 9% menjadi 2,3 miliar dolar Australia.
Ia sangat menonjol di industri konstruksi yang didominasi pria, Coates yang memulai karirnya sebagai guru matematika sekolah menengah, mengatakan, dalam sebuah wawancara pada bulan September bahwa, CSR telah menerapkan kebijakan untuk meningkatkan jumlah wanita yang bekerja di perusahaan. Dia adalah salah satu dari tiga wanita dalam tim kepemimpinan eksekutif CSR yang beranggotakan sembilan orang.
6. Robyn Denholm
Lihat Juga :
tulis komentar anda