Shell Cabut, Inpex Yakin Proyek Masela Jalan Terus
Rabu, 08 Juli 2020 - 15:22 WIB
JAKARTA - Inpex Masela Ltd, operator proyek LNG Abadi Blok Masela meyakini proyek pengembangan gas di perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, itu akan terus berlanjut kendati mitranya yakni Royal Dutch Shell berniat mundur dari proyek tersebut. Inpex saat ini fokus pada pengembangan Proyek LNG Abadi.
“Saat ini kami tetap fokus pada pengembangan Proyek LNG Abadi. Kami secara aktif bekerja melaksanakan POD (plan of development) yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia,” ujar Acting Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N Kurniawan kepada Sindonews.com, Rabu (8/7/2020).
( )
Terkait mundurnya Shell dari proyek gas yang menelan investasi USD20 miliar itu, Kurniawan enggan memberikan komentar lebih jauh. Dia menyarankan, untuk menyarankan langsung menanyakan hal tersebut ke pihak Shell.
Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan jika Royal Dutch Shell berniat mundur dari proyek Blok Masela. Untuk diketahui, di proyek Abadi Masela, Shell memiliki porsi participating interest sebesar 35%, sedangkan Inpex 65%.
( )
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno pada Senin (06/07/2020) lalu menyatakan, bahwa rencana Shell keluar dari proyek Blok Masela sebenarnya sudah diutarakan beberapa bulan lalu. Keputusan tersebut diambil, karena kondisi keuangan Shell tertekan akibat pandemi Covid-19 dan anloknya harga minyak global.
“Ssaat ini proses dan cukup panjang prosesnya, karena harus mengalihkan participating interest. Kami masih diskusi business to business baik dengan Inpex selaku operator maupun partner yang sekarang," ujarnya.
“Saat ini kami tetap fokus pada pengembangan Proyek LNG Abadi. Kami secara aktif bekerja melaksanakan POD (plan of development) yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia,” ujar Acting Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N Kurniawan kepada Sindonews.com, Rabu (8/7/2020).
( )
Terkait mundurnya Shell dari proyek gas yang menelan investasi USD20 miliar itu, Kurniawan enggan memberikan komentar lebih jauh. Dia menyarankan, untuk menyarankan langsung menanyakan hal tersebut ke pihak Shell.
Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan jika Royal Dutch Shell berniat mundur dari proyek Blok Masela. Untuk diketahui, di proyek Abadi Masela, Shell memiliki porsi participating interest sebesar 35%, sedangkan Inpex 65%.
( )
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno pada Senin (06/07/2020) lalu menyatakan, bahwa rencana Shell keluar dari proyek Blok Masela sebenarnya sudah diutarakan beberapa bulan lalu. Keputusan tersebut diambil, karena kondisi keuangan Shell tertekan akibat pandemi Covid-19 dan anloknya harga minyak global.
“Ssaat ini proses dan cukup panjang prosesnya, karena harus mengalihkan participating interest. Kami masih diskusi business to business baik dengan Inpex selaku operator maupun partner yang sekarang," ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda