Tren Hijrah Menjamur, Investasi Urun Dana Berbasis Syariah Mulai Diminati
Kamis, 17 November 2022 - 14:59 WIB
JAKARTA - Saat ini terjadi peningkatan yang signifikan jumlah investor pasar modal dari kalangan milenial dan gen Z. Di sisi lain, menjamurnya tren gelombang hijrah yang menginginkan hadirnya platform investasi syariah yang sesungguhnya menjadi peluang bagi SHAFIQ.
SHAFIQ menjawab keresahan dan kebutuhan tersebut dengan menghadirkan platform alternatif investasi syariah berupa urun dana atau securities crowdfunding (SCF) syariah pertama yang berizin dan diawasi oleh OJK serta DSN-MUI.
“Kami berharap dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dengan menghadirkan platform investasi syariah yang mengedepankan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna. Hingga saat ini SHAFIQ telah memiliki ribuan pengguna dan pemodal, khususnya para milenial dan gen Z,” jelas Co-Founder dan CEO SHAFIQ, Kevin Syahrizal, dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Kevin menambahkah, SHAFIQ terus berusaha menghadirkan para penerbit yang terbaik, melalui due diligence yang ketat agar para pemodal bisa merasakan keuntungan dari investasi syariah yang lebih aman dan amanah. Serta para penerbit bisa menjalankan projectnya tanpa ada pelanggaran syariat dengan pendanaan melalui SHAFIQ.
Salah satu tantangan yang ingin dicapai selanjutnya adalah pengembangan aplikasi mobile untuk Android dan iOS. Kevin memaparkan bahwa saat ini pengguna dan pengakses Shafiq.id 95% berasal dari mobile.
Berdiri sejak 27 Juni 2020, SHAFIQ memiliki bisnis model sebagai platform investasi layanan urun dana atau securities crowdfunding berbasis syariah. Jenis investasi itu guna menjawab keresahan serta kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggara investasi yang aman namun tidak ada pelanggaran syariah.
Pada tahun 2022, SHAFIQ menargetkan penyaluran pendanaan kepada UMKM sebesar Rp100 miliar. Terpenuhinya pendanaan salah satu sukuk dengan nilai Rp7 miliar pada akhir Oktober 2022, menjadi penanda pencapaian target SHAFIQ. Penawaran sukuk tersebut berhasil menghimpun pendanaan dari 664 investor setelah listing di platform SHAFIQ selama tiga hari.
Kevin mengungkapkan, sepanjang 2022 perusahaan berhasil melakukan screening terhadap 25 pengusaha yang menerbitkan instrumen investasi di SHAFIQ dengan rincian, terdiri dari 48 penawaran sukuk serta satu penawaran saham. Dari 48 penawaran sukuk tersebut, empat di antaranya memenuhi standar sustainable development goals (SDGs).
Satu saham yang ditawarkan pun juga memenuhi standar SDGs. Serta ke depannya, penawaran efek yang memenuhi standar SDGs ini bisa terus ditingkatkan.
“Kami menjadikan pencapaian Rp100 miliar sebagai pemacu agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penerbit serta pemodal. Berbagai masukan serta saran akan menjadi 'bahan bakar' untuk SHAFIQ supaya terus berkembang,” tandas Kevin.
SHAFIQ menjawab keresahan dan kebutuhan tersebut dengan menghadirkan platform alternatif investasi syariah berupa urun dana atau securities crowdfunding (SCF) syariah pertama yang berizin dan diawasi oleh OJK serta DSN-MUI.
“Kami berharap dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dengan menghadirkan platform investasi syariah yang mengedepankan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna. Hingga saat ini SHAFIQ telah memiliki ribuan pengguna dan pemodal, khususnya para milenial dan gen Z,” jelas Co-Founder dan CEO SHAFIQ, Kevin Syahrizal, dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Kevin menambahkah, SHAFIQ terus berusaha menghadirkan para penerbit yang terbaik, melalui due diligence yang ketat agar para pemodal bisa merasakan keuntungan dari investasi syariah yang lebih aman dan amanah. Serta para penerbit bisa menjalankan projectnya tanpa ada pelanggaran syariat dengan pendanaan melalui SHAFIQ.
Salah satu tantangan yang ingin dicapai selanjutnya adalah pengembangan aplikasi mobile untuk Android dan iOS. Kevin memaparkan bahwa saat ini pengguna dan pengakses Shafiq.id 95% berasal dari mobile.
Berdiri sejak 27 Juni 2020, SHAFIQ memiliki bisnis model sebagai platform investasi layanan urun dana atau securities crowdfunding berbasis syariah. Jenis investasi itu guna menjawab keresahan serta kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggara investasi yang aman namun tidak ada pelanggaran syariah.
Pada tahun 2022, SHAFIQ menargetkan penyaluran pendanaan kepada UMKM sebesar Rp100 miliar. Terpenuhinya pendanaan salah satu sukuk dengan nilai Rp7 miliar pada akhir Oktober 2022, menjadi penanda pencapaian target SHAFIQ. Penawaran sukuk tersebut berhasil menghimpun pendanaan dari 664 investor setelah listing di platform SHAFIQ selama tiga hari.
Kevin mengungkapkan, sepanjang 2022 perusahaan berhasil melakukan screening terhadap 25 pengusaha yang menerbitkan instrumen investasi di SHAFIQ dengan rincian, terdiri dari 48 penawaran sukuk serta satu penawaran saham. Dari 48 penawaran sukuk tersebut, empat di antaranya memenuhi standar sustainable development goals (SDGs).
Satu saham yang ditawarkan pun juga memenuhi standar SDGs. Serta ke depannya, penawaran efek yang memenuhi standar SDGs ini bisa terus ditingkatkan.
“Kami menjadikan pencapaian Rp100 miliar sebagai pemacu agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penerbit serta pemodal. Berbagai masukan serta saran akan menjadi 'bahan bakar' untuk SHAFIQ supaya terus berkembang,” tandas Kevin.
(uka)
tulis komentar anda