Jiwasraya ingin Ganti Nama, Perusahaan Mana saja yang Sukses setelah Berganti Nama
Kamis, 09 Juli 2020 - 09:22 WIB
Tak hanya itu di dalam negeri pada Januari 2019 yang lalu Semen Indonesia juga berhasil mengakuisisi Semen Holcim (PT Holcim Indonesia Tbk). Perubahan kepemilikan ini membuat PT Holcim Indonesia pun diganti namanya menjadi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pada September 2019. Tidak hanya sebastas mengganti nama perusahaan, merk Semen Holcim yang sudah beken di pasar pun diganti menjadi Semen DYNAMIX.
Holdingisasi juga telah mengubah nama BUMN lainnya seperti yang terjadi pada PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Setelah statusnya berubah menjadi holding BUMN Tambang, INALUM pun salin nama, menjadi MIND ID yang merupakan akronim dari Mining Industry Indonesia. Perubahan identitas perusahaan ini terjadi pada 17 Agustus 2017 yang lalu.
Perubahan identitas ini juga menunjukan bahwa BUMN ini mampu jadi induk perusahaan bagi perusahaan tambang sekelas Freport Indonesia. Buktinya setelah perubahan nama ini, MIND ID dipercaya oleh investor dunia. Peruasahan berhasil menarik dana dari global bond yang baru saja diterbitkan senilai USD2,5 miliar atau setara dengan Rp37,5 triliun.
Sebagai upaya menjadi peruasahaan pengelola pelabuhan beratraf dunia, maka PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan new branding terhadap nama perusahaan, yakni menjadi Indonesia Port Corporation alias IPC. Nama IPC memang hanya nama branding, yang ada dilogo perusahan. Secara legal nama perusahaan masih tetap sama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Di perusahaan swasta ganti nama perusahaan juga lazim terjadi. Seperti misalnya perusahaan sekuritas, Bhakti Investama menjadi MNC Investama. Lalu ada juga Bank ICB Bumi Putera menjadi Bank MNC Indonesia. Agis menjadi Sigmagold Inti Perkasa, Bank Niaga menjadi Bank CIMB Niaga, Bukit Sentul menjadi Sentul City, dan lain sebagainya.
Di kancah global, ganti nama perusahaan juga jadi hal yang lumrah. Setelah 60 tahun berkiprah di bisnis teknologi (produk elektronik), perusahaan raksasa asal Jepang Sony memutuskan untuk mengganti nama menjadi Sony Group. Perubahan nama ini efektif mulai berlaku April 2021. Melalui perubahan nama perusahaan ini Sony ingin imengkomunikasikan bahwa perusahaan akan lebih mengembangkan bisnisnya, tidak hanya di bidang elektronik saja.
Beberapa perusahaan kelas dunia yang kini sudah tenar, ternyata sebelum berjaya seperti sekarang pernah punya nama lain. Pergantian nama ini pun membuat perusahaan jadi lebih kesohor. Seperti AOL (America Online), saat didirikan pada 1985 nama perusahaan ini adalah Quantam Computer Services. Nama perusaahaan baru berganti menjadi AOL pada tahun 1991.
Siapa yang tak kenal Google, yang kini menjadi mesin pencari paling keshoro di muka bumi. Saat didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 1996, nama perusahaan dan layanan mesin pencarinya diberi nama BackRub. Baru dua tahun kemudian berubah nama menjadi Google, dan nama ini memang membawa hoki.
Nama perusahaan Blue Ribbon Sports mungkin tidak ada yang mengenal, namun jika dikatakan Nike, semua orang di planet ini langsung mengenalinya sebagai perusahaan yang memproduksi pakaian olahraga. Blue Ribbon Sports memang jadi nama perusahaan sebelum dikenal sebagai Nike sekarang ini.
Mengganti jati diri perusahaan, baik nama perusahaan. logo, merek dan sebagainya merupakan strategi perusahaan untuk menginformasikan bahwa kini mereka telah berubah, telah bertransformasi seperti yang digambarkan oleh jati diri perusahaan yang baru.
Holdingisasi juga telah mengubah nama BUMN lainnya seperti yang terjadi pada PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Setelah statusnya berubah menjadi holding BUMN Tambang, INALUM pun salin nama, menjadi MIND ID yang merupakan akronim dari Mining Industry Indonesia. Perubahan identitas perusahaan ini terjadi pada 17 Agustus 2017 yang lalu.
Perubahan identitas ini juga menunjukan bahwa BUMN ini mampu jadi induk perusahaan bagi perusahaan tambang sekelas Freport Indonesia. Buktinya setelah perubahan nama ini, MIND ID dipercaya oleh investor dunia. Peruasahan berhasil menarik dana dari global bond yang baru saja diterbitkan senilai USD2,5 miliar atau setara dengan Rp37,5 triliun.
Sebagai upaya menjadi peruasahaan pengelola pelabuhan beratraf dunia, maka PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan new branding terhadap nama perusahaan, yakni menjadi Indonesia Port Corporation alias IPC. Nama IPC memang hanya nama branding, yang ada dilogo perusahan. Secara legal nama perusahaan masih tetap sama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Di perusahaan swasta ganti nama perusahaan juga lazim terjadi. Seperti misalnya perusahaan sekuritas, Bhakti Investama menjadi MNC Investama. Lalu ada juga Bank ICB Bumi Putera menjadi Bank MNC Indonesia. Agis menjadi Sigmagold Inti Perkasa, Bank Niaga menjadi Bank CIMB Niaga, Bukit Sentul menjadi Sentul City, dan lain sebagainya.
Di kancah global, ganti nama perusahaan juga jadi hal yang lumrah. Setelah 60 tahun berkiprah di bisnis teknologi (produk elektronik), perusahaan raksasa asal Jepang Sony memutuskan untuk mengganti nama menjadi Sony Group. Perubahan nama ini efektif mulai berlaku April 2021. Melalui perubahan nama perusahaan ini Sony ingin imengkomunikasikan bahwa perusahaan akan lebih mengembangkan bisnisnya, tidak hanya di bidang elektronik saja.
Beberapa perusahaan kelas dunia yang kini sudah tenar, ternyata sebelum berjaya seperti sekarang pernah punya nama lain. Pergantian nama ini pun membuat perusahaan jadi lebih kesohor. Seperti AOL (America Online), saat didirikan pada 1985 nama perusahaan ini adalah Quantam Computer Services. Nama perusaahaan baru berganti menjadi AOL pada tahun 1991.
Siapa yang tak kenal Google, yang kini menjadi mesin pencari paling keshoro di muka bumi. Saat didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 1996, nama perusahaan dan layanan mesin pencarinya diberi nama BackRub. Baru dua tahun kemudian berubah nama menjadi Google, dan nama ini memang membawa hoki.
Nama perusahaan Blue Ribbon Sports mungkin tidak ada yang mengenal, namun jika dikatakan Nike, semua orang di planet ini langsung mengenalinya sebagai perusahaan yang memproduksi pakaian olahraga. Blue Ribbon Sports memang jadi nama perusahaan sebelum dikenal sebagai Nike sekarang ini.
Mengganti jati diri perusahaan, baik nama perusahaan. logo, merek dan sebagainya merupakan strategi perusahaan untuk menginformasikan bahwa kini mereka telah berubah, telah bertransformasi seperti yang digambarkan oleh jati diri perusahaan yang baru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda