Apindo Curhat ke Ombudsman soal PHK Massal
Selasa, 29 November 2022 - 22:55 WIB
JAKARTA - Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng, melakukan audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam rangka menghimpun informasi perihal pemutusan hubungan kerja ( PHK ) massal. Audiensi itu dilakukan guna mendapatkan data yang tepat mengenai PHK.
"Kedatangan kami untuk menggali informasi untuk mengantisipasi PHK dan mitigasi PHK yang nantinya berdampak pada jaminan sosial terutama kesehatan," jelas Robert dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan bahwa PHK massal sudah terjadi di 163 perusahaan pada sektor garmen, tekstil, dan sepatu. Menurut Hariyadi, dalam triwulan terakhir sudah lebih dari 87 ribu orang terkena PHK dan pasti akan terus bertambah.
"Pada triwulan menjelang akhir tahun 2022 ini, industri padat karya khususnya tekstil dan garmen serta produk alas kaki semakin serius mengalami tekanan besar pasar global yang telah dirasakan sejak awal semester kedua tahun 2022," terang Haryadi.
Terkait antisipasi, Haryadi mengatakan bahwa pemerintah harus mengerti order ekspor bisnis para pengusaha sehingga dapat memberikan kebijakan yang tepat.
"Saat ini terjadi penurunan order ekspor terutama dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, melihat proses buying yang memakan waktu 4-6 bulan, banyak pengusaha yang mengalami kehancuran, maka PHK adalah jalan terakhir yang harus dilakukan," ungkap Haryadi.
Apindo berharap Ombudsman RI dapat membantu para pengusaha untuk menyampaikan kepada pemerintah situasi yang sedang dialami para pengusaha, sehingga ditemukan solusi yang baik untuk mengurangi bahkan menghentikan PHK massal yang sedang terjadi.
Lihat Juga: Cara RIDO Atasi Gen Z Kena PHK: Beri Insentif Selama 3 Bulan hingga Gratiskan Coworking Space Beserta Kopi
"Kedatangan kami untuk menggali informasi untuk mengantisipasi PHK dan mitigasi PHK yang nantinya berdampak pada jaminan sosial terutama kesehatan," jelas Robert dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan bahwa PHK massal sudah terjadi di 163 perusahaan pada sektor garmen, tekstil, dan sepatu. Menurut Hariyadi, dalam triwulan terakhir sudah lebih dari 87 ribu orang terkena PHK dan pasti akan terus bertambah.
"Pada triwulan menjelang akhir tahun 2022 ini, industri padat karya khususnya tekstil dan garmen serta produk alas kaki semakin serius mengalami tekanan besar pasar global yang telah dirasakan sejak awal semester kedua tahun 2022," terang Haryadi.
Terkait antisipasi, Haryadi mengatakan bahwa pemerintah harus mengerti order ekspor bisnis para pengusaha sehingga dapat memberikan kebijakan yang tepat.
"Saat ini terjadi penurunan order ekspor terutama dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, melihat proses buying yang memakan waktu 4-6 bulan, banyak pengusaha yang mengalami kehancuran, maka PHK adalah jalan terakhir yang harus dilakukan," ungkap Haryadi.
Baca Juga
Apindo berharap Ombudsman RI dapat membantu para pengusaha untuk menyampaikan kepada pemerintah situasi yang sedang dialami para pengusaha, sehingga ditemukan solusi yang baik untuk mengurangi bahkan menghentikan PHK massal yang sedang terjadi.
Lihat Juga: Cara RIDO Atasi Gen Z Kena PHK: Beri Insentif Selama 3 Bulan hingga Gratiskan Coworking Space Beserta Kopi
(uka)
tulis komentar anda