Waduh, Industri Baja Sudah Masuk UGD Sebelum Pandemi

Kamis, 09 Juli 2020 - 19:04 WIB
Ketua Dewan Pembina Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA/Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia) Edy Putra Irawady mengatakan, bahwa industri baja sebelum COVID-19 sudah di UGD. Foto/Dok
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA/Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia) Edy Putra Irawady mengatakan, bahwa industri baja sebelum adanya pandemi covid-19, sudah sempoyongan. Padahal, industri ini memiliki dampak yang sistemik pada sektor usaha lainya.

"Sebelum COVID industri baja sudah di UGD. Dari dulu ketika saya aktif di pemerintahan lah," kata Edy dalam diskusi secara virtual bersama Hipmi, Kamis (9/7/2020).

( )

Dia menjelaskan, saat dirinya masih bertugas di Washington DC, pemerintah Indonesia masih ada ekspor baja yang dilakukan. Namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, ekspor baja justru turun drastis.

"Ekspor kita lebih tajam waktu saya masih bertugas di Washington DC, itu kita masih ada ekspor. Kalau sekarang dalam 10 tahun terakhir kita sudah turun 256%," terangnya.



Kondisi yang sudah masuk UGD tersebut, ungkap Edy, diperparah dengan adanya pandemi covid-19. Alhasil, tingkat utilisasi industri baja nasional secara rata-rata sudah turun di bawah 40%.

( )

"Sekarang kegiatan infrastruktur ditunda, semua kegiatan konstruksi nyaris berhenti, ini menyebabkan demand turun lebih dari 50% sehingga utilisasi rata rata sudah di bawah 40%," jelasnya

Ia menambahkan, terpuruknya industri baja dapat mempengaruhi ke sektor-sektor industri lainnya. Sebab, industri ini memiliki dampak sistemik. "Industri baja berdampak sistemik kepada kegiatan sektor riil. Dia berperan sistemik mulai pengumpul, pengepul, sampai industri konsumsi rumah tangga dan seterusnya," tambahnya.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More