Rupiah Gagah Atas Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Level Rp 14.887
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat 187 point di level Rp 14.887 atas dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini, Selasa (24/1/2023). Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah ini dukung oleh pemulihan ekonomi Indonesia yang mengalami kenaikan dan merata di seluruh sektor di tengah ancaman resesi.
"Walaupun Produk Domestic Bruto (PDB) untuk tahun 2022 baru akan dipublikasi di bulan Februari yang diperkirakan antara 5,2 - 5,3 persen, namun perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan hanya di 1,7 persen," ujar Ibrahim dalam keterangannya.
Selain itu, kata Ibrahim, Bank Indonesia (BI) juga terus memperkuat respons bauran kebijakan guna menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. "Adapun bauran kebijakan yang dilakukan adalah memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR yang saat ini sudah mencapai 5,75%," terangnya.
Kemudian, BI juga memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (25/1) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.860 - Rp 15.940.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) menurut data JISDOR BI terpantau juga berdiri kokoh pada zona hijau. Hari ini rupiah bertengger di posisi Rp 14.930 per USD atau menguat jauh dibandingkan akhir pekan kemarin Rp 15.121/USD.
"Walaupun Produk Domestic Bruto (PDB) untuk tahun 2022 baru akan dipublikasi di bulan Februari yang diperkirakan antara 5,2 - 5,3 persen, namun perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan hanya di 1,7 persen," ujar Ibrahim dalam keterangannya.
Selain itu, kata Ibrahim, Bank Indonesia (BI) juga terus memperkuat respons bauran kebijakan guna menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. "Adapun bauran kebijakan yang dilakukan adalah memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR yang saat ini sudah mencapai 5,75%," terangnya.
Kemudian, BI juga memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (25/1) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.860 - Rp 15.940.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) menurut data JISDOR BI terpantau juga berdiri kokoh pada zona hijau. Hari ini rupiah bertengger di posisi Rp 14.930 per USD atau menguat jauh dibandingkan akhir pekan kemarin Rp 15.121/USD.
(akr)