Sri Mulyani Tambah Anggaran KUR Jadi Rp415 Triliun di 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menambah anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini menjadi Rp415 triliun. Selain itu, belanja UMKM juga meningkat sebesar Rp45,8 triliun.
"Ini merupakan upaya untuk memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saing," ujar Sri Mulyani dikutip melalui pernyataannya, Jumat (27/1/2023).
Menurut dia sinergi APBN sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Sri Mulyani mendorong peran bukan hanya sebagai pihak pemberi pinjaman namun juga memberdayakan pelaku UMKM untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas. "Kita akan menghadapi tahun 2023 dengan penuh optimisme, meskipun tetap dengan penuh kehati-hatian," ujar dia.
Dia mengatakan di saat banyak negara perekonomian terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini perekonomian Indonesia relatif baik dan resilien. Beberapa sektor terbukti cukup resilien, di antaranya sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan. Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30% tahun lalu.
"Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11%. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita," kata Sri Mulyani.
"Ini merupakan upaya untuk memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saing," ujar Sri Mulyani dikutip melalui pernyataannya, Jumat (27/1/2023).
Menurut dia sinergi APBN sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Sri Mulyani mendorong peran bukan hanya sebagai pihak pemberi pinjaman namun juga memberdayakan pelaku UMKM untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas. "Kita akan menghadapi tahun 2023 dengan penuh optimisme, meskipun tetap dengan penuh kehati-hatian," ujar dia.
Dia mengatakan di saat banyak negara perekonomian terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini perekonomian Indonesia relatif baik dan resilien. Beberapa sektor terbukti cukup resilien, di antaranya sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan. Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30% tahun lalu.
"Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11%. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita," kata Sri Mulyani.
(nng)