Debut Catatkan ARA, Analis Sebut Saham LAJU Anti-Resesi? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan lalu. Perseroan resmi tercatat dengan sandi LAJU.
Pada debut perdananya, saham LAJU mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) dengan kenaikan 35% ke level Rp135. Sebelumnya, perseroan telah menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau 32,56% dari total modal disetor dan ditempatkan.
"Harapan kami ke depan, dengan menjadi bagian pasar modal Indonesia, kami dapat menerapkan praktik good corporate governance, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan," kata Direktur Utama LAJU, James Budiarto, dalam seremoni Pencatatan Perdana Saham LAJU di Jakarta, Jumat (27/1).
Komisaris LAJU, Dimas Teguh Mulyanto menambahkan, usai IPO pihaknya menargetkan pendapatan dan laba dapat tumbuh 25% per tahun.
Adapun perseroan akan tetap berfokus pada bisnis transportasi, logistik dan pergudangan, sementara industri yang difokuskan yakni fast moving customer goods (FMCG). “Sekarang kami klien ada empat, Alfamidi, Tirta Sukses Perkasa, Sirclo, dan Mulia Keramik,” terang dia.
Sementara itu, saham LAJU tercatat telah menarik lebih dari 32.000 investor retail dalam proses pooling, dan juga mencatat ‘oversubscribed’ sebanyak 223 kali dari penjatahan terpusat berdasarkan sistem e-IPO.
Dalam banyak pemberitaan sebelumnya, saham LAJU diminati oleh sejumlah pengusaha papan atas di antaranya pemilik Grup Alfamart dan Alfamidi, Djoko Susanto.
Ada pula nama Marina Budiman, pengusaha perempuan dan pendiri DCII yang juga tercatat sebagai Perempuan Terkaya di Indonesia (di urutan 30 orang terkaya di Indonesia tahun 2021 versi Forbes).
Pada acara syukuran IPO LAJU, Jumat (27/1), para pengusaha tersebut turut hadir. Tampak pula Muhammad Yusrizki, Ketua Kadin Net Zero Hub dan Managing Director Basis Investments, kendaraan investasi Happy Hapsoro, serta Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.
Pada debut perdananya, saham LAJU mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) dengan kenaikan 35% ke level Rp135. Sebelumnya, perseroan telah menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau 32,56% dari total modal disetor dan ditempatkan.
"Harapan kami ke depan, dengan menjadi bagian pasar modal Indonesia, kami dapat menerapkan praktik good corporate governance, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan," kata Direktur Utama LAJU, James Budiarto, dalam seremoni Pencatatan Perdana Saham LAJU di Jakarta, Jumat (27/1).
Komisaris LAJU, Dimas Teguh Mulyanto menambahkan, usai IPO pihaknya menargetkan pendapatan dan laba dapat tumbuh 25% per tahun.
Adapun perseroan akan tetap berfokus pada bisnis transportasi, logistik dan pergudangan, sementara industri yang difokuskan yakni fast moving customer goods (FMCG). “Sekarang kami klien ada empat, Alfamidi, Tirta Sukses Perkasa, Sirclo, dan Mulia Keramik,” terang dia.
Sementara itu, saham LAJU tercatat telah menarik lebih dari 32.000 investor retail dalam proses pooling, dan juga mencatat ‘oversubscribed’ sebanyak 223 kali dari penjatahan terpusat berdasarkan sistem e-IPO.
Dalam banyak pemberitaan sebelumnya, saham LAJU diminati oleh sejumlah pengusaha papan atas di antaranya pemilik Grup Alfamart dan Alfamidi, Djoko Susanto.
Ada pula nama Marina Budiman, pengusaha perempuan dan pendiri DCII yang juga tercatat sebagai Perempuan Terkaya di Indonesia (di urutan 30 orang terkaya di Indonesia tahun 2021 versi Forbes).
Pada acara syukuran IPO LAJU, Jumat (27/1), para pengusaha tersebut turut hadir. Tampak pula Muhammad Yusrizki, Ketua Kadin Net Zero Hub dan Managing Director Basis Investments, kendaraan investasi Happy Hapsoro, serta Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.