Debut Catatkan ARA, Analis Sebut Saham LAJU Anti-Resesi? Ini Penjelasannya

Minggu, 29 Januari 2023 - 20:52 WIB
loading...
A A A
Emiten LAJU digadang-gadang oleh analis sebagai Saham IPO Anti Resesi 2023 lantaran industrinya menjadi salah satu industri defensif dalam dinamika resesi yang sedang melanda dunia, yaitu logistik untuk mendukung industri retail.

Seperti diketahui, pemerintah memiliki resep ekonomi untuk menahan ‘angin resesi global’ dengan menjaga konsumsi domestik. Informasi beredar, inilah yang membuat keyakinan bahwa pemain industri retail seperti Indomaret (DNET), Alfamart (AMRT), Alfamidi (MIDI) dan lainnya akan tumbuh. Hal ini juga membawa angin segar bagi pemain sektor logistik seperti PT Berdikari Jasa Logistik Tbk.



Kehadiran pemain logistik di tengah ancaman resesi global ini tentunya menarik diamati, sekaligus bisa menjadi bukti apakah resep ekonomi yang digagas oleh pemerintah memang manjur untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pascapandemi.

Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir S Samirin mengungkapkan, LAJU bisa dikategorikan sebagai saham anti-resesi, bila dicermati dari sudut pandang industri jasa logistik terutama untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Alasannya, hal ini sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga di dalam negeri.

Menurut Amir, di tengah ancaman resesi global yang dampaknya mulai dirasakan saat ini, Jasa Berdikari Logistics sebagai perusahaan yang telah dipercaya bertahun-tahun berbagai perusahaan nasional dalam mengantarkan logistik, salah satunya yaitu PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang menjadi mitra sejak 2010.

Amir menambahkan, PT MIDI seperti tidak terdampak resesi karena daya beli masyarakat yang sangat tinggi pada produk ritel. Imbasnya, Jasa Berdikari Logistics yang merupakan mitra distribusinya juga terdampak positif.

“Kami sebagai underwriter tentu sangat bangga bisa mengantarkan Jasa Berdikari Logistics untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Kami yakin, saham perseroan yaitu LAJU akan terus bertumbuh dan akan menjadi salah satu saham unggulan di bursa efek nantinya," ujarnya dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/1/2023).



Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir pada Oktober 2022 mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki tiga strategi dalam menghadapi ancaman resesi 2023.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)