Permintaan Tinggi di Masa Bookbuilding, Kontraktor Tambang Nikel HILL Siap IPO Rp 553 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Hillcon Tbk. (HILL), calon emiten penyedia jasa konstruksi sipil dan jasa pertambangan nikel dan batu bara, akan mendapatkan Rp 553 miliar dari emisi IPO setelah masa penawaran awal (Bookbuilding) mengalami kelebihan permintaan 1.3x dengan permintaan dari investor jangka panjang mendominasi bookbuilding.
Narasi akan pertumbuhan signifikan volume pertambangan ore nikel dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan kapasitas smelter dalam negeri sampai 3x lipat dalam 5 tahun mendatang mendorong tingginya permintaan investor institusi.
Hillcon berencana melepas 442,3 juta lembar saham atau 15% dari modal perseroan dengan harga berkisar Rp1.250 hingga Rp2.000 per lembar saham. Dana yang bakal diraih dari IPO tersebut sedikitnya Rp 552,87 miliar dan sebanyak-banyaknya Rp884,6 miliar.
"Tingginya minat investor institusi akan saham Hillcon ( HILL ) menunjukkan bahwa bisnis kami terutama pertambangan nikel merupakan industri dengan prospek pertumbuhan yang sangat cerah," ujar CEO PT Hillcon Tbk., Hersan Qiu dalam keterangan resmi pada Kamis (9/2/2023).
Sebagai informasi, Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek IPO HILL.
Rencananya, kata Hersan, sekitar 55% dari keseluruhan dana hasil IPO HILL akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
Sedangkan sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Adapun seusai masa penawaran awal yang berlangsung 12 Januari hingga 3 Februari 2023, maka perkiraan tanggal efektif pada 15 Februari 2023, dan dilanjutkan dengan perkiraan masa penawaran umum pada 17 Februari 2023.
Kemudian perkiraan tanggal penjatahan dilaksanakan pada 21 Februari 2023, dilanjutkan dengan distribusi saham diperkirakan pada 22 Februari 2023. Adapun, saham HILL diperkirakan bisa mulai tercatat di bursa pada 23 Februari 2023.
"Dengan IPO, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai 1,5x sampai 2x dari tahun sebelumnya dan diharapkan dapat mencetak laba bersih sekitar Rp 700 miliar," ungkap Direktur Hillcon, Jaya Angdika dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Narasi akan pertumbuhan signifikan volume pertambangan ore nikel dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan kapasitas smelter dalam negeri sampai 3x lipat dalam 5 tahun mendatang mendorong tingginya permintaan investor institusi.
Hillcon berencana melepas 442,3 juta lembar saham atau 15% dari modal perseroan dengan harga berkisar Rp1.250 hingga Rp2.000 per lembar saham. Dana yang bakal diraih dari IPO tersebut sedikitnya Rp 552,87 miliar dan sebanyak-banyaknya Rp884,6 miliar.
"Tingginya minat investor institusi akan saham Hillcon ( HILL ) menunjukkan bahwa bisnis kami terutama pertambangan nikel merupakan industri dengan prospek pertumbuhan yang sangat cerah," ujar CEO PT Hillcon Tbk., Hersan Qiu dalam keterangan resmi pada Kamis (9/2/2023).
Sebagai informasi, Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek IPO HILL.
Rencananya, kata Hersan, sekitar 55% dari keseluruhan dana hasil IPO HILL akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
Sedangkan sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Adapun seusai masa penawaran awal yang berlangsung 12 Januari hingga 3 Februari 2023, maka perkiraan tanggal efektif pada 15 Februari 2023, dan dilanjutkan dengan perkiraan masa penawaran umum pada 17 Februari 2023.
Kemudian perkiraan tanggal penjatahan dilaksanakan pada 21 Februari 2023, dilanjutkan dengan distribusi saham diperkirakan pada 22 Februari 2023. Adapun, saham HILL diperkirakan bisa mulai tercatat di bursa pada 23 Februari 2023.
"Dengan IPO, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai 1,5x sampai 2x dari tahun sebelumnya dan diharapkan dapat mencetak laba bersih sekitar Rp 700 miliar," ungkap Direktur Hillcon, Jaya Angdika dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/1/2023).