Perjalanan Karier Elon Musk, dari PayPal hingga Kepemilikan Twitter
loading...
A
A
A
Dengan ilmu dan bakat yang dimilikinya, Musk mencoba menggali internet untuk menemukan sebuah bisnis yang memiliki peluang yang besar. Setelah menemukan ide bisnis yang tepat, pada tahun 1999 yakni transfer uang secara online yang kemudian menjadi PayPal.
Namun pada akhir tahun 2002, eBay membeli PayPal dan Elon pun mendapatkan keuntungan sebesar USD180 juta yang kemudian dijadikan modal untuk mendirikan usaha lainnya.
Pada tahun 2002, Musk mencoba mendirikan usaha barunya yakni, peluncur roket yang bernama SpaceX. Dengan kerja kerasnya beserta tim, Musk berhasil mengembangkan banyak roket yang telah diluncurkan.
Dari sekian banyaknya roket SpaceX diantaranya adalah Falcon 1, Falcon 9 dan juga Falcon Heavy. Selain itu SpaceX juga mengembangkanPesawat luar angkasa Dragon, yang membawa perbekalan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Tak hanya menjabat sebagai CEO, Musk diketahui juga menjadi kepala desainer dalam pembuatan roket Falcon dan roket lainnya seperti Naga dan Starship. Hingga kini SpaceX telah dikontrak oleh pemerintah untuk membangun pendarat bagi astronot yang kembali ke Bulan pada tahun 2025 sebagai bagian dari program luar angkasa Artemis NASA.
Baca juga : Elon Musk Umumkan Rencana Besar Twitter
Tesla
Selain menjalankan bisnis peluncur roket, pada tahun 2004 Musk juga tertarik untuk mengembangkan mobil listrik yang bernama Tesla Motor dan kemudian berubah nama menjadi Tesla.
Beberapa mobil yang dikembangkannya yakni The Roadster yang dapat menempuh jarak 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya. Kemudian disusul dengan Model S, Model X dan juga model 3 yang memiliki spesifikasi mumpuni.
Tidak puas dari itu Musk juga berusaha mengembangkan kereta api berkecepatan tinggi di California pada tahun 2013. Beberapa kereta api yang diusungnya yakni Hyperloop, sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang dapat menempuh perjalanan Los Angeles dan San Francisco dalam 35 menit dengan kecepatan tertinggi 760 mil (1.220 km) per jam.
Namun pada akhir tahun 2002, eBay membeli PayPal dan Elon pun mendapatkan keuntungan sebesar USD180 juta yang kemudian dijadikan modal untuk mendirikan usaha lainnya.
Pada tahun 2002, Musk mencoba mendirikan usaha barunya yakni, peluncur roket yang bernama SpaceX. Dengan kerja kerasnya beserta tim, Musk berhasil mengembangkan banyak roket yang telah diluncurkan.
Dari sekian banyaknya roket SpaceX diantaranya adalah Falcon 1, Falcon 9 dan juga Falcon Heavy. Selain itu SpaceX juga mengembangkanPesawat luar angkasa Dragon, yang membawa perbekalan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Tak hanya menjabat sebagai CEO, Musk diketahui juga menjadi kepala desainer dalam pembuatan roket Falcon dan roket lainnya seperti Naga dan Starship. Hingga kini SpaceX telah dikontrak oleh pemerintah untuk membangun pendarat bagi astronot yang kembali ke Bulan pada tahun 2025 sebagai bagian dari program luar angkasa Artemis NASA.
Baca juga : Elon Musk Umumkan Rencana Besar Twitter
Tesla
Selain menjalankan bisnis peluncur roket, pada tahun 2004 Musk juga tertarik untuk mengembangkan mobil listrik yang bernama Tesla Motor dan kemudian berubah nama menjadi Tesla.
Beberapa mobil yang dikembangkannya yakni The Roadster yang dapat menempuh jarak 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya. Kemudian disusul dengan Model S, Model X dan juga model 3 yang memiliki spesifikasi mumpuni.
Tidak puas dari itu Musk juga berusaha mengembangkan kereta api berkecepatan tinggi di California pada tahun 2013. Beberapa kereta api yang diusungnya yakni Hyperloop, sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang dapat menempuh perjalanan Los Angeles dan San Francisco dalam 35 menit dengan kecepatan tertinggi 760 mil (1.220 km) per jam.