Dicuekin, Dicurigai hingga Diancam Dilaporkan, Pionir Agen BRILink di Brebes Ini Pantang Menyerah Demi Meyakinkan Nasabah
loading...
A
A
A
Transaksi Meroket saat Pandemi
Pandemi Covid-19 yang menyapa di awal 2020 lalu sempat memicu kekhawatiran akan menurunnya aktivitas transaksi di agen BRILink. Namun, kenyataannya justru berbeda. Menurut Akhmad, saat pandemi transaksi justru meningkat sekitar 50-75%.
“Tadinya di awal pandemi kita mikir ‘wah gimana nasib kita’, karena orang kan banyak yang nggak kerja dan nganggur, tapi yang terjadi kebalikannya, justru malah meningkat (transaksi BRILink), rezeki tersendiri lah,” ucapnya.
Hal itu diamini sang istri. Menurut Erni, sebelum pandemi, transaksi digital di Indonesia memang sedang tren dan diminati masyarakat.
"Itu kita rasain juga, transaksi naik pesat, dan pas pandemi lebih ramai lagi. Lebih booming-nya malah saat pandemi. Makin dikenal orang,”tutur wanita berhijab itu.
Legitnya Buah Transformasi BRI
Mengutip data resmi yang dirilis BRI, transaksi keuangan melalui agen BRILink sepanjang tahun 2022 lalu nyaris menembus Rp1,3 kuadriliun atau tepatnya senilai Rp1.297 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut jumlah tersebut merupakan angka yang fantastis di tengah proses akselerasi akses produk untuk masyarakat di daerah.
"Peran Agen BRILink akan terus didorong untuk memperluas customer base dari BRI dan BRI Group, utamanya terkait Holding Ultra Mikro," kata Sunarso melalui pernyataannya, Sabtu (4/2/2023).
Animo masyarakat untuk menjadi agen BRILink sangat tinggi, di mana setiap jam sekitar 10 orang di Indonesia bergabung sebagai agen BRILink.
Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 agen BRILink, meningkat dari posisi akhir Desember 2021 yang sebanyak 540.000. Artinya, jika dirata rata dalam setahun, per hari terdapat 240 orang yang bergabung menjadi agen BRILink.
Terkait jangkauannya, saat ini BRILink telah hadir di 58.896 desa di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, agen BRILink telah meng-cover setidaknya 77% dari total desa di Tanah Air.
Pandemi Covid-19 yang menyapa di awal 2020 lalu sempat memicu kekhawatiran akan menurunnya aktivitas transaksi di agen BRILink. Namun, kenyataannya justru berbeda. Menurut Akhmad, saat pandemi transaksi justru meningkat sekitar 50-75%.
“Tadinya di awal pandemi kita mikir ‘wah gimana nasib kita’, karena orang kan banyak yang nggak kerja dan nganggur, tapi yang terjadi kebalikannya, justru malah meningkat (transaksi BRILink), rezeki tersendiri lah,” ucapnya.
Hal itu diamini sang istri. Menurut Erni, sebelum pandemi, transaksi digital di Indonesia memang sedang tren dan diminati masyarakat.
"Itu kita rasain juga, transaksi naik pesat, dan pas pandemi lebih ramai lagi. Lebih booming-nya malah saat pandemi. Makin dikenal orang,”tutur wanita berhijab itu.
Legitnya Buah Transformasi BRI
Mengutip data resmi yang dirilis BRI, transaksi keuangan melalui agen BRILink sepanjang tahun 2022 lalu nyaris menembus Rp1,3 kuadriliun atau tepatnya senilai Rp1.297 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut jumlah tersebut merupakan angka yang fantastis di tengah proses akselerasi akses produk untuk masyarakat di daerah.
"Peran Agen BRILink akan terus didorong untuk memperluas customer base dari BRI dan BRI Group, utamanya terkait Holding Ultra Mikro," kata Sunarso melalui pernyataannya, Sabtu (4/2/2023).
Animo masyarakat untuk menjadi agen BRILink sangat tinggi, di mana setiap jam sekitar 10 orang di Indonesia bergabung sebagai agen BRILink.
Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 agen BRILink, meningkat dari posisi akhir Desember 2021 yang sebanyak 540.000. Artinya, jika dirata rata dalam setahun, per hari terdapat 240 orang yang bergabung menjadi agen BRILink.
Terkait jangkauannya, saat ini BRILink telah hadir di 58.896 desa di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, agen BRILink telah meng-cover setidaknya 77% dari total desa di Tanah Air.