Di Usia 11 Tahun, Kinerja Pupuk Indonesia Kian Subur: Laba Tembus Rp18,51 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati hari jadinya yang ke-11, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkontribusi kepada negara melalui pencapaian sejumlah target penting yang ditetapkan. Pencapaian itu terlihat dalam laporan perusahaan dengan catatan kinerja operasional (audited) pada tahun 2022.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan, pencapaian kinerja ini turut memperkuat posisi perusahaan untuk senantiasa memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Misalnya peningkatan EBITDA sebesar Rp30,78 triliun pada tahun 2022 atau 224% dari RKAP 2022 sebesar Rp13,74 triliun. Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.
Total EBITDA uplift dari program transformasi pada tahun 2022 mencapai Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.
“EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani,” ujar Bakir di Jakarta, dalam keterangannya dikutip Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa di tahun 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi 18,94 juta ton yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton. Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.
Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dibanding tahun 2022 sebesar Rp5,13 triliun. Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99% dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.
Pencapaian kinerja tahun 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau retail management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.
Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersial atau Toko Pe-i. Pada tahun 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada tahun 2023.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan, pencapaian kinerja ini turut memperkuat posisi perusahaan untuk senantiasa memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Misalnya peningkatan EBITDA sebesar Rp30,78 triliun pada tahun 2022 atau 224% dari RKAP 2022 sebesar Rp13,74 triliun. Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.
Total EBITDA uplift dari program transformasi pada tahun 2022 mencapai Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.
“EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani,” ujar Bakir di Jakarta, dalam keterangannya dikutip Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa di tahun 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi 18,94 juta ton yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton. Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.
Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dibanding tahun 2022 sebesar Rp5,13 triliun. Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99% dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.
Pencapaian kinerja tahun 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau retail management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.
Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersial atau Toko Pe-i. Pada tahun 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada tahun 2023.