Daftar Negara Berkembang yang Diterpa Krisis Utang, Indonesia Termasuk?
loading...
A
A
A
- SRI LANKA
Sri Lanka gagal membayar utang internasionalnya tahun lalu setelah salah urus ekonomi, diperburuk oleh pandemi COVID-19 hingga memicu krisis politik dan membiarkannya tanpa dolar bahkan untuk impor penting.
IMF menandatangani paket bailout USD3 miliar bulan lalu untuk membantu negara kepulauan Asia Selatan mengamankan dukungan tambahan hampir USD4 miliar dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan pemberi pinjaman lainnya.
Pejabat pemerintah memasang target menyelesaikan pembicaraan restrukturisasi utang pada bulan September. Sri Lanka juga mengerjakan ulang sebagian dari utang domestiknya dan bertujuan merampungkannya pada bulan Mei.
- UKRAINA
Ukraina baru saja menerima tahap pertama USD2,7 miliar di bawah program pinjaman IMF empat tahun senilai USD15,6 miliar. Ini adalah bagian dari paket dukungan global senilai USD115 miliar yang lebih besar.
Negara ini menangguhkan semua pembayaran utang tahun lalu setelah invasi Rusia, dan perlu merestrukturisasi pinjamannya jika dan ketika situasinya stabil.
IMF memperkirakan Ukraina membutuhkan USD3 hingga USD4 miliar per bulan untuk menjaga negara tetap berjalan. Membangun kembali ekonomi Ukraina saat ini diperkirakan akan menelan biaya USD411 miliar, sebuah laporan Bank Dunia belum lama ini.
- ZAMBIA
Sebagai negara Afrika pertama yang gagal bayar selama era COVID-19 pada tahun 2020, Zambia dipandang sebagai ujian lakmus untuk inisiatif Kerangka Kerja Bersama G20 yang dibentuk selama pandemi untuk merampingkan restrukturisasi utang. Tetapi pembicaraan sangat lambat, dan utang luar negeri merangkak hingga USD18,6 miliar.
Sri Lanka gagal membayar utang internasionalnya tahun lalu setelah salah urus ekonomi, diperburuk oleh pandemi COVID-19 hingga memicu krisis politik dan membiarkannya tanpa dolar bahkan untuk impor penting.
IMF menandatangani paket bailout USD3 miliar bulan lalu untuk membantu negara kepulauan Asia Selatan mengamankan dukungan tambahan hampir USD4 miliar dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan pemberi pinjaman lainnya.
Pejabat pemerintah memasang target menyelesaikan pembicaraan restrukturisasi utang pada bulan September. Sri Lanka juga mengerjakan ulang sebagian dari utang domestiknya dan bertujuan merampungkannya pada bulan Mei.
- UKRAINA
Ukraina baru saja menerima tahap pertama USD2,7 miliar di bawah program pinjaman IMF empat tahun senilai USD15,6 miliar. Ini adalah bagian dari paket dukungan global senilai USD115 miliar yang lebih besar.
Negara ini menangguhkan semua pembayaran utang tahun lalu setelah invasi Rusia, dan perlu merestrukturisasi pinjamannya jika dan ketika situasinya stabil.
IMF memperkirakan Ukraina membutuhkan USD3 hingga USD4 miliar per bulan untuk menjaga negara tetap berjalan. Membangun kembali ekonomi Ukraina saat ini diperkirakan akan menelan biaya USD411 miliar, sebuah laporan Bank Dunia belum lama ini.
- ZAMBIA
Sebagai negara Afrika pertama yang gagal bayar selama era COVID-19 pada tahun 2020, Zambia dipandang sebagai ujian lakmus untuk inisiatif Kerangka Kerja Bersama G20 yang dibentuk selama pandemi untuk merampingkan restrukturisasi utang. Tetapi pembicaraan sangat lambat, dan utang luar negeri merangkak hingga USD18,6 miliar.