Profil Pendiri Tupperware dan Sejarah Berdirinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Profil pendiri Tupperware dan sejarah berdirinya menarik untuk diketahui. Hal ini dikarenakan perusahaan pembuat wadah makanan ternama ini dikabarkan akan gulung tikar.
Adanya kabar tersebut membuat nama pendiri Tupperware selalu dikaitkan. Terlebih ketika mengetahui perusahaan yang satu ini telah mengalami proses yang sangat panjang sebelum berada di puncak kesuksesan.
Pemilik nama lengkap Earl Silas Tupper ini merupakan seorang pengusaha dan pendiri perusahaan Tupperware. Sebelum mengalami kesuksesan, dirinya telah mengalami perjalanan yang panjang.
Tupper lahir di sebuah peternakan di Berlin, New Hampshire pada 28 Juli 1907. Namun ketika ia berusia tiga tahun, bersama keluarganya Tupper pergi ke Massachusetts tengah dan menghabiskan masa mudanya disana.
Kariernya sebagai seorang pengusaha telah ditekuni usai menyelesaikan pendidikan di Bryant College. Waktu itu Tupper memulai bisnis pembibitan dan dilanjutkan dengan bekerja di perusahaan kimia, DuPont.
Untuk perusahaan Tupperware sendiri didirikan pada tahun 1938 di Amerika Serikat. Untuk mengawali bisnisnya, perusahaan ini mempunyai strategi pemasaran unik yang disebut sebagai Tupperware Party.
Dengan strategi tersebut, penjualan pun meledak dan membuatnya dikenal banyak orang. Selain itu, ada peran dari seorang agen yang bernama Brownie Wise yang ikut serta menjajakan produk di Tupperware Party.
Produk Tupperware juga semakin dikenal pada masa Perang Dunia II. Pada waktu itu para wanita dianjurkan untuk lebih memiliki waktu bersama keluarga dengan menjadi agen Tupperware agar memiliki penghasilan sendiri dari rumah.
Selain itu, Tupperware juga mempunyai strategi lain yang dikenal dengan sebutan Assembly. Strategi tersebut diadakan oleh para distributor secara rutin.
Dari sekian banyaknya tradisi, Assembly lah yang sampai saat ini masih dipertahankan. Tradisi yang satu ini dianggap sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, perekrut terbaik baik untuk individu maupun secara team dan organisasi.
Berangkat dari strateginya yang dianggap efektif, penjualan Tupperware pun mulai tersebar di seluruh penjuru eropa sejak kurun waktu 1960-an. Hingga kini Tupperware sudah terjual di hampir 100 negara di seluruh dunia.
Adanya kabar tersebut membuat nama pendiri Tupperware selalu dikaitkan. Terlebih ketika mengetahui perusahaan yang satu ini telah mengalami proses yang sangat panjang sebelum berada di puncak kesuksesan.
Pemilik nama lengkap Earl Silas Tupper ini merupakan seorang pengusaha dan pendiri perusahaan Tupperware. Sebelum mengalami kesuksesan, dirinya telah mengalami perjalanan yang panjang.
Tupper lahir di sebuah peternakan di Berlin, New Hampshire pada 28 Juli 1907. Namun ketika ia berusia tiga tahun, bersama keluarganya Tupper pergi ke Massachusetts tengah dan menghabiskan masa mudanya disana.
Kariernya sebagai seorang pengusaha telah ditekuni usai menyelesaikan pendidikan di Bryant College. Waktu itu Tupper memulai bisnis pembibitan dan dilanjutkan dengan bekerja di perusahaan kimia, DuPont.
Untuk perusahaan Tupperware sendiri didirikan pada tahun 1938 di Amerika Serikat. Untuk mengawali bisnisnya, perusahaan ini mempunyai strategi pemasaran unik yang disebut sebagai Tupperware Party.
Dengan strategi tersebut, penjualan pun meledak dan membuatnya dikenal banyak orang. Selain itu, ada peran dari seorang agen yang bernama Brownie Wise yang ikut serta menjajakan produk di Tupperware Party.
Produk Tupperware juga semakin dikenal pada masa Perang Dunia II. Pada waktu itu para wanita dianjurkan untuk lebih memiliki waktu bersama keluarga dengan menjadi agen Tupperware agar memiliki penghasilan sendiri dari rumah.
Selain itu, Tupperware juga mempunyai strategi lain yang dikenal dengan sebutan Assembly. Strategi tersebut diadakan oleh para distributor secara rutin.
Dari sekian banyaknya tradisi, Assembly lah yang sampai saat ini masih dipertahankan. Tradisi yang satu ini dianggap sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, perekrut terbaik baik untuk individu maupun secara team dan organisasi.
Berangkat dari strateginya yang dianggap efektif, penjualan Tupperware pun mulai tersebar di seluruh penjuru eropa sejak kurun waktu 1960-an. Hingga kini Tupperware sudah terjual di hampir 100 negara di seluruh dunia.
(bim)