Mayoritas Buruh Indonesia Generasi Sandwich, Menko PMK Ungkap Bahayanya

Senin, 01 Mei 2023 - 17:29 WIB
loading...
Mayoritas Buruh Indonesia...
Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, mayoritas buruh di Indonesia tergolong ke dalam generasi sandwich (sandwich generation), ini bahayanya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, mayoritas buruh di Indonesia tergolong ke dalam generasi sandwich (sandwich generation).



Istilah ini merujuk pada kondisi dimana seorang pekerja harus sekaligus menafkahi generasi di atas dan generasi di bawahnya. Muhadjir pun menilai kondisi tersebut sangat rentan untuk meningkatkan kemiskinan ekstrem .

“Misalnya, 1 buruh yang merupakan generasi sandwich ini di-PHK. Tentu yang terkena dampak bukan hanya dia seorang, melainkan berdampak kepada seluruh anggota keluarganya,” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam Perayaan Puncak Hari Buruh Internasional di Youtube Kemenaker RI, Senin (1/5/2023).



Dengan demikian, Muhadjir mengatakan, telah berkeliling untuk melakukan negosiasi dengan berbagai pemilik usaha yang industrinya terancam bangkrut karena perlambatan ekonomi yang menurunkan permintaan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya PHK. Apalagi, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia masih cukup tinggi yakni mencapai 6 juta.

Muhadjir menambahkan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk membuat Peraturan Menaker baru terkait kompromi-kompromi terkait gaji.

“Jadi harus diwaspadai, jangan sampai ini mengganggu pertumbuhan Indonesia. Indonesia tidak boleh terjebak dalam middle income country trap,” imbuhnya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup maksimal untuk memberikan jaminan kepada para pekerja. Di antaranya jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, jaminan hari tua dan jaminan kehilangan pekerjaan.

Selain itu, buruh bisa memanfaatkan Kartu Prakerja untuk mengakses program untuk meningkatkan kemampuan (upskilling dan reskilling). Sementara itu terdapat paket - paket pembiayaan yang telah disiapkan oleh pemerintah apabila buruh yang di-PHK ingin membangun usaha. Menurutnya, hal tersebut tentu bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Secara sistemik atau dari tata kelolanya saya rasa sudah cukup baik. Tinggal bagaimana sosialisasi dan edukasi agar seluruh pekerja mengetahui informasi ini dan memanfaatkan paket - paket yang disediakan oleh pemerintah,” pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1627 seconds (0.1#10.140)