Berkah Idulfitri, Ekonomi Indonesia Diramal Tembus 4,92% di Kuartal I-2023

Kamis, 04 Mei 2023 - 10:58 WIB
loading...
Berkah Idulfitri, Ekonomi...
Didorong oleh aktivitas domestik yang kuat, terutama sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri 1444H atau 2023 diprediksi berdampak positif terhadap perekonomian nasional di kuartal I 2023. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Didorong oleh aktivitas domestik yang kuat, terutama sepanjang Ramadan hingga Idulfitri 1444H atau 2023 diprediksi berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Diproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,92% secara year-on-year (yoy) di kuartal I-2023.

"Kami memperkirakan ekonomi akan tumbuh positif 4,92% di kuartal I-2023 dan 4,9-5,0% untuk keseluruhan 2023," ungkap Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/5/2023).



Dia mengatakan, kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran, yakni konsumsi rumah tangga , tumbuh tinggi sebesar 4,48% pada kuartal IV-2022 dengan pertumbuhan yang persisten di semua kelompok pengeluaran.

"Ini sebagai hasil dari kepercayaan konsumen yang lebih tinggi setelah pembatasan sosial yang dilonggarkan dan pandemi Covid-19 yang terkendali," ucap Riefky.



Tak hanya itu, pertumbuhan kredit terus melaju hingga 11,52% (yoy) di kuartal IV-2022, ditandai sebagai level tertinggi sejak era pra-pandemi. Inflasi tahunan pun tercatat menurun menjadi 4,33% (yoy) pada bulan April 2023 dengan kenaikan harga hanya tercatat pada kelompok pakaian dan alas kaki mengikuti penyambutan Idul Fitri.

"Kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik membaik tercermin dari berlanjutnya realisasi FDI yang lebih tinggi di kuartal I-2023," tambah Riefky.

Namun, dia menyoroti harga komoditas yang lebih rendah menurunkan surplus perdagangan di kuartal I-2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tren ini, sebut Riefky, akan berlangsung sepanjang tahun 2023 karena bahan mentah dan komoditas masih menjadi mayoritas ekspor Indonesia.

"Sebagai akibat dari penurunan surplus barang, neraca transaksi berjalan dapat terkoreksi pada tahun 2023. Estimasi penurunan surplus perdagangan sebagian telah tercermin dalam surplus perdagangan yang lebih rendah pada kuartal-I 2023 dibandingkan dengan surplus di kuartal-IV 2022 karena turunnya baik ekspor maupun impor," pungkas Riefky.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
Ramalan BI: Ekonomi...
Ramalan BI: Ekonomi RI di 2025 Tumbuh Melambat di Kisaran 4,7-5,5 Persen
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
Tarif Trump Ancam Ekonomi...
Tarif Trump Ancam Ekonomi Indonesia, Bisa Jadi Malapetaka Nasional
Trump Umumkan Tarif...
Trump Umumkan Tarif Semua Barang Impor ke AS, Indonesia Kena 32%
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
IHSG Suram, Analis:...
IHSG Suram, Analis: Investor Khawatir dengan Ekonomi RI dan Pasar Keuangan
Awan Gelap Ekonomi RI,...
Awan Gelap Ekonomi RI, Mayoritas Para Ahli Sepakat Memburuk dari 3 Bulan Lalu
Rekomendasi
Perindo Dukung Langkah...
Perindo Dukung Langkah Pemerintah Berlakukan Tes Kejiwaan Dokter PPDS Imbas Marak Kasus Pelecehan Seksual
Selamat Jalan KH A Chozin...
Selamat Jalan KH A Chozin Chumaidy, Pejuang Demokrasi dan Kesejahteraan Umat
Sidang Gugatan Ijazah...
Sidang Gugatan Ijazah dan Esemka di PN Surakarta Jokowi Tak Hadir, Ada di Mana?
Berita Terkini
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
18 menit yang lalu
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
1 jam yang lalu
Danantara Ajak Qatar...
Danantara Ajak Qatar Investment Authority Kelola Dana Rp67,5 Triliun, Buat Apa?
1 jam yang lalu
Ini Sosok Mantan Presiden...
Ini Sosok Mantan Presiden AS yang Mengilhami Trump Kobarkan Perang Tarif
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
UMKM Perlu Asuransi...
UMKM Perlu Asuransi Jiwa, Ini Penjelasannya
3 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved