Genjot Ekspor Sawit, Pemerintah Harus Giat Promosi

Rabu, 22 Juli 2020 - 17:05 WIB
loading...
Genjot Ekspor Sawit,...
Permintaan pasar sawit dunia saat ini tengah mengalami kontraksi atau penurunan akibat banyaknya tekanan terhadap ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, permintaan pasar sawit dunia saat ini tengah mengalami kontraksi atau penurunan akibat banyaknya tekanan terhadap ekonomi. Begitu pula dengan minyak nabati lain, juga turun permintaannya.

Hal ini membuat persaingan menjadi lebih ketat. Adapun negara tujuan ekspor Indonesia antara lain India, Uni Eropa, Pakistan, Bangladesh, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Afrika.

"Promosi dari Indonesia agak kurang dibandingkan promosi dari minyak nabati lain. Oleh karena itu, promosi dan iklan merupakan langkah-langkah yang harus kita ambil saat ini," ujarnya pada diskusi "Mendongkrak Pasar Domestik dan Ekspor Minyak Sawit Indonesia", di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

(Baca Juga: Industri Sawit Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional)

Derom melanjutkan, untuk dapat memasarkan produk sawit Indonesia, semua upaya harus dilakukan terutama promosi dan iklan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Di sisi lain, hambatan perdagangan juga harus dihapuskan untuk mendukung ekspor sawit.

"Pasar minyak sawit dan turunannya dapat didongkrak dengan meningkatkan promosi iklan perbaikan mutu dan penggunaan BNN yang lebih luas," ungkapnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan mengatakan, ekspor CPO dan produk turunannya Indonesia ke dunia melemah sejak awal Januari 2020. Telah terjadi penurunan yang cukup dalam jika dibandingkan bulan Desember 2019.

Pada periode Januari-Mei 2020, ekspor CPO dan turunannya mencapai USD7,6 miliar memberikan kontribusi terhadap ekspor nonmigas sebesar 12,5%. Secara nilai, ekspornya meningkat dari tahun sebelumnya.

(Baca Juga: Industri Sawit Tahan Banting di Tengah Pandemi Covid-19)

"Hingga Mei lalu kinerja ekspor sawit masih terdampak pandemi Covid-19. Tapi dari bulan Juni sudah mulai mengalami perbaikan dimana negara-negara yang penanganan Covid-19 lebih awal sudah mengalami pemulihan termasuk negara tujuan utama," ujarnya.

Kasan menambahkan, pemerintah akan terus melakukan promosi dan iklan untuk mendorong ekspor sawit. Di sisi lain, pemerintah akan terus membeirkan dukungan dan fasilitas untuk pembukaan pasar baru dalam rangka meningkatkan ekspor sawit. "Kebijakan pemerintah akan terus dilakukan dalam rangka mengarah pada industri hilir," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)