Perbedaan BUMN Karya: Waskita, Hutama, Wika dan Adhi
loading...
A
A
A
Sejauh ini, perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini memiliki beberapa anak perusahaan, seperti Adhi Persada Beton, Adhi Persada Gedung dan Adhi Persada Properti. Tercatat pada 2021, total aset perusahaan diperkirakan sebesar Rp37 trilliun.
Jika dihitung total BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp287,03 triliun di tahun 2022. Rinciannya, total liabilitas PT Waskita Karya Tbk menembus Rp 83,9 triliun di tahun 2022, turun 4,71% YoY dari Rp 88,14 triliun di tahun 2021.
Kemudian Hutama Karya dengan total liabilitas senilai Rp71,53 triliun pada tahun 2022. Sebelumnya total liabilitas tahun 2021 yakni Rp 78,1 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp20,72 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp50,81 triliun.
Selanjutnya, PT Wijaya Karya Tbk dengan total utang senilai Rp57,57 triliun yang mengalami kenaikan 10,82% YoY, dari sebelumnya pada tahun 2021 di angka Rp51,95 triliun. Jumlah liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp36,13 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,44 triliun.
Lebih lanjut ada PT PP Tbk (PTPP) yang memiliki total liabilitas senilai Rp42,79 triliun atau naik 3,73% dari liabilitas tahun 2021 senilai Rp41,24 triliun. Jumlah utang tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 26,76 triliun dan jangka panjang senilai Rp16,02 triliun.
Terakhir yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang tercatat nemiliki jumlah liabilitas sebesar Rp31,16 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya Rp34,24 triliun. Total utang terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp6,54 triliun dan jangka pendek senilai Rp24,61 triliun.
Utang Menggunung BUMN Karya
Sebagai informasi, ada 5 perusahaan BUMN Karya memiliki total liabilitas atau utang jumbo sepanjang tahun 2022. Perusahaan yang mencatatkan utang antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Hutama Karya.Jika dihitung total BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp287,03 triliun di tahun 2022. Rinciannya, total liabilitas PT Waskita Karya Tbk menembus Rp 83,9 triliun di tahun 2022, turun 4,71% YoY dari Rp 88,14 triliun di tahun 2021.
Kemudian Hutama Karya dengan total liabilitas senilai Rp71,53 triliun pada tahun 2022. Sebelumnya total liabilitas tahun 2021 yakni Rp 78,1 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp20,72 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp50,81 triliun.
Selanjutnya, PT Wijaya Karya Tbk dengan total utang senilai Rp57,57 triliun yang mengalami kenaikan 10,82% YoY, dari sebelumnya pada tahun 2021 di angka Rp51,95 triliun. Jumlah liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp36,13 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,44 triliun.
Lebih lanjut ada PT PP Tbk (PTPP) yang memiliki total liabilitas senilai Rp42,79 triliun atau naik 3,73% dari liabilitas tahun 2021 senilai Rp41,24 triliun. Jumlah utang tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 26,76 triliun dan jangka panjang senilai Rp16,02 triliun.
Terakhir yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang tercatat nemiliki jumlah liabilitas sebesar Rp31,16 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya Rp34,24 triliun. Total utang terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp6,54 triliun dan jangka pendek senilai Rp24,61 triliun.
(akr)