Perbedaan BUMN Karya: Waskita, Hutama, Wika dan Adhi
loading...
A
A
A
Waskita juga berhasil menyelesaikan beragam jembatan hingga bendungan. Berdiri selama lebih dari 60 tahun, PT Waskita Karya telah mengembangkan usahanya dan saat ini memiliki 4 anak usaha yang terdiri dari PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Waskita Karya Infrastruktur, PT Waskita Karya realty dan PT Waskita Toll Road.
Pada tahun 1960, N.V. Vis en Co mengalami nasionalisasi dan mengubah status menjadi PN Widjaja Karja, dengan kegiatan komersial di instalasi listrik dan pipa air. Pada tahun yang sama, PN Widjaja Karja juga berkontribusi pada pengembangan pusat kebugaran Bung Karno dalam rangka Asian Games ke-4 di Jakarta.
Pada tahun 1972, PN Widjaja Karja menjadi PT Wijaya Karya, yang menjadi perusahaan konstruksi dan subkontrak. Pada tahun 1982, WIKA mengalami banyak pengembangan manajemen, seringkali melibatkan proyek-proyek infrastruktur utama pemerintah.
Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaan pertamanya, salah satunya adalah PT WIKA Beton. Setelah itu mendirikan anak perusahaan, seperti PT WIKA Industri Konstruksi, PT WIKA Bitumen, PT WIKA Bangunan, PT WIKA Rekayasa Konstruksi, PT WIKA Realty dan PT WIKA Serang Panimbang.
Melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 27 Oktober 2007, WIKA melepas 28,46% saham ke publik. Sementara kepemilikan sisanya masih dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
egiatan usaha WIKA difokuskan pada optimalisasi 5 (lima) lini usaha, yaitu: 1. Investasi yang meliputi, Energi (Energi Terbarukan), Infrastruktur, dan Prasarana Air. 2. Realti & Properti, Pengembangan Real Estat & Properti dan Manajemen Properti.
Lalu nomor 3. Prasarana dan Bangunan, yang terdiri dari konstruksi sipil, konstruksi bangunan, dan konstruksi baja. 4. Proyek Energi & Industri, termasuk EPCC dan Energi Listrik, serta Proyek Energi Terbarukan.
Selanjutnya ke-5.Industri, sektor industri WIKA memproduksi Beton Pracetak, Industri Konstruksi, Kendaraan Bermotor Listrik, dan Produksi Aspal.
Dengan nama Hutama Karya NP, perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini secara resmi diratifikasi oleh Peraturan Pemerintah (PP) no. 61 tahun 1961, 29 Maret 1961. Pada tahun 1961, pekerjaan Hutama PN dalam konstruksi bangunan bernilai historis dan monumental. Misalnya, gedung MPR /RI dan monumen patung dirgantara di Jakarta.
Pada tahun 1970-an, Hutama Karya pertama kalinya menghadirkan sistem konstruksi “sistem pratekan” BBRV di Swiss dengan teknologi beton pracetak. Kemudian, Hutama Karya NP, berkembang pesat dan berubah status menjadi PT Hutama Karya.
2. Wijaya Karya (Wika)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau sering disingkat WIKA adalah sebuah perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan Belanda Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis in Co. atau N.V. Vis Co., adalah cikal bakal WIKA.Pada tahun 1960, N.V. Vis en Co mengalami nasionalisasi dan mengubah status menjadi PN Widjaja Karja, dengan kegiatan komersial di instalasi listrik dan pipa air. Pada tahun yang sama, PN Widjaja Karja juga berkontribusi pada pengembangan pusat kebugaran Bung Karno dalam rangka Asian Games ke-4 di Jakarta.
Pada tahun 1972, PN Widjaja Karja menjadi PT Wijaya Karya, yang menjadi perusahaan konstruksi dan subkontrak. Pada tahun 1982, WIKA mengalami banyak pengembangan manajemen, seringkali melibatkan proyek-proyek infrastruktur utama pemerintah.
Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaan pertamanya, salah satunya adalah PT WIKA Beton. Setelah itu mendirikan anak perusahaan, seperti PT WIKA Industri Konstruksi, PT WIKA Bitumen, PT WIKA Bangunan, PT WIKA Rekayasa Konstruksi, PT WIKA Realty dan PT WIKA Serang Panimbang.
Melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 27 Oktober 2007, WIKA melepas 28,46% saham ke publik. Sementara kepemilikan sisanya masih dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
egiatan usaha WIKA difokuskan pada optimalisasi 5 (lima) lini usaha, yaitu: 1. Investasi yang meliputi, Energi (Energi Terbarukan), Infrastruktur, dan Prasarana Air. 2. Realti & Properti, Pengembangan Real Estat & Properti dan Manajemen Properti.
Lalu nomor 3. Prasarana dan Bangunan, yang terdiri dari konstruksi sipil, konstruksi bangunan, dan konstruksi baja. 4. Proyek Energi & Industri, termasuk EPCC dan Energi Listrik, serta Proyek Energi Terbarukan.
Selanjutnya ke-5.Industri, sektor industri WIKA memproduksi Beton Pracetak, Industri Konstruksi, Kendaraan Bermotor Listrik, dan Produksi Aspal.
3. Hutama Karya
PT Hutama Karya (Persero) adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan swasta “Hollandsche Beton Maatshappij” dari Belanda pada tahun 1960.Dengan nama Hutama Karya NP, perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini secara resmi diratifikasi oleh Peraturan Pemerintah (PP) no. 61 tahun 1961, 29 Maret 1961. Pada tahun 1961, pekerjaan Hutama PN dalam konstruksi bangunan bernilai historis dan monumental. Misalnya, gedung MPR /RI dan monumen patung dirgantara di Jakarta.
Pada tahun 1970-an, Hutama Karya pertama kalinya menghadirkan sistem konstruksi “sistem pratekan” BBRV di Swiss dengan teknologi beton pracetak. Kemudian, Hutama Karya NP, berkembang pesat dan berubah status menjadi PT Hutama Karya.