Perbedaan BUMN Karya: Waskita, Hutama, Wika dan Adhi

Senin, 22 Mei 2023 - 09:35 WIB
loading...
A A A
Selama periode 1980-2016, perusahaan melakukan diversifikasi dan memperluas operasinya di luar negeri. Selain itu, membangun infrastruktur teknologi tinggi dalam bentuk jembatan bentang panjang seperti Jembatan Ampera di Palembang.

Memasuki era milenial dimana dinamika perekonomian semakin pesat, Hutama Karya merevitalisaasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor-sektor swasta melalui pembangunan High Rise Building (Bakrie Tower dan Apartemen-Apartemen) maupun infrastruktur lainnya seperti jalan tol.

Pada 2014, Hutama Karya resmi menerima penugasan Pemerintah untuk mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Tahun 2015, Hutama Karya diberi amanah mengembangkan 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas 8 ruas pertama. Hingga tahun 2022 Hutama Karya berhasil mensukseskan penugasan pemerintah dengan mengoperasikan kurang lebih 542,8 Km.

Hutama Karya optimistis menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera hingga 2024 dan siap untuk mengerjakan proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur ibu kota baru. Hutama Karya resmi menggarap megaproyek kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Lawe-Lawe, Kalimantan Timur.

Hutama Karya memiliki anak perusahaan PT Hutama Karya Infrastruktur, PT HK Realtindo dan PT Hakaaston. Tercatat pada 2021, total aset perusahaan sebesar Rp91,6 trilliun.

4. Adhi Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Selain kantor pusat di Jakarta, perusahaan memiliki enam divisi dengan kantor di Medan, Palembang, Jakarta, Surabaya, Balikpapan dan Makassar.

Perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini pada awalnya milik Belanda. Sebelumnya bernama “Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en Bruyn, Reyes de Vries N.V” atau disingkat (Associate N.V.). Perusahaan dinasionalisasi pada 11 Maret 1960 dan mengambil nama Perusahaan Negara Adhi Karya (PN).

Empat belas tahun kemudian, PN Adhi Karya berubah status menjadi perseroan terbatas (PT). Perubahan status ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Indonesia pada tanggal 1 Juni 1974.

Setelah beberapa dekade, PT Adhi Karya akhirnya secara resmi berbicara di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini terdaftar untuk pertama kalinya pada tahun 2004 dengan kode listing bursa ADHI.

Adhi Karya awalnya bergerak di sektor konstruksi berbagai bidang, termasuk jalan, jembatan, gedung, dan juga properti. Namun bersama berjalannya waktu, sama dengan beragam BUMN Karya lainnya, Adhi Karya juga merambah bisnis properti.

Saat ini Adhi Karya juga dikenal karena tengah membangun LRT Adhi Karya yang terdiri dari tiga ruas, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuning-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)