OJK Pede Banget, Resesi Global Tidak Berdampak Besar Bagi Ekonomi RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso merasa percaya diri banget jika resesi global akibat dampak dari pandemi Covid-19 tidak akan menimbulkan gejolak besar bagi ekonomi RI . Alasannya, Indonesia merupakan negara yang lebih berbasis konsumsi domestik sehingga relatif kurang terpengaruh dibandingkan Singapura yang saat ini mengalami resesi.
Di sisi lain, Indonesia saat ini lebih rendah dari GFC 2008/2009, namun ke depan akan sangat bergantung pada berakhirnya pandemi Covid-19. "Yang kami lihat, proyeksi Indonesia masih lebih baik PDB nya jika dibandingkan oleh negara lain," kata Wimboh, saat webinar Indef di Jakarta Kamis (23/7/2020).
Saat ini, kontribusi sektor tradable Indonesia mencapai 43% dan jasa hanya 57%. Adapun total impor dan ekspor sebesar 20% dari PDB, sementara Indeks Keyakinan Konsumen mulai naik menjadi 83,78 dari bulan Mei sebesar 77,8, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur di bulan Juni juga meningkat menjadi 39.1, naik 10 poin.
Dia menyebut, strategi pemerintah untuk memulihkan ekonomi dari pandemi covid-19 akan memberi pengaruh besar dalam mendorong permintaan domestik. Selain itu, ekonomi Indonesia lebih banyak didukung dari pertumbuhan dalam negeri. "Dengan demikian menjadi sangat penting untuk mendorong domestic demand," ungkap dia. (Lihat grafis: Berikan Kesempatan DisabiÂlitas Berkiprah di Lapangan Kerja)
Di sisi lain, Indonesia saat ini lebih rendah dari GFC 2008/2009, namun ke depan akan sangat bergantung pada berakhirnya pandemi Covid-19. "Yang kami lihat, proyeksi Indonesia masih lebih baik PDB nya jika dibandingkan oleh negara lain," kata Wimboh, saat webinar Indef di Jakarta Kamis (23/7/2020).
Saat ini, kontribusi sektor tradable Indonesia mencapai 43% dan jasa hanya 57%. Adapun total impor dan ekspor sebesar 20% dari PDB, sementara Indeks Keyakinan Konsumen mulai naik menjadi 83,78 dari bulan Mei sebesar 77,8, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur di bulan Juni juga meningkat menjadi 39.1, naik 10 poin.
Dia menyebut, strategi pemerintah untuk memulihkan ekonomi dari pandemi covid-19 akan memberi pengaruh besar dalam mendorong permintaan domestik. Selain itu, ekonomi Indonesia lebih banyak didukung dari pertumbuhan dalam negeri. "Dengan demikian menjadi sangat penting untuk mendorong domestic demand," ungkap dia. (Lihat grafis: Berikan Kesempatan DisabiÂlitas Berkiprah di Lapangan Kerja)
(nng)