Rupiah Terus Merosot Terhadap Dolar AS, Hari Ini Menjadi Rp14.955/USD

Jum'at, 26 Mei 2023 - 18:30 WIB
loading...
Rupiah Terus Merosot Terhadap Dolar AS, Hari Ini Menjadi Rp14.955/USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Hingga perdagangan sore hari ini, Jumat (26/5/2023), kurs rupiah ambruk ke Rp14.955/USD. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Hingga perdagangan sore hari ini, Jumat (26/5/2023), kurs rupiah melemah 2 poin versus dolar AS ke level Rp14.955/USD.

Kejatuhan rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI, usai bertengger di posisi Rp14.959 per USD. Mata uang Garuda terpantau terus merosot dari sesi sebelumnya Rp14.952/USD.



Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menerangkan, pelemahan rupiah ini berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri. Pasalnya, Indonesia saat ini tengah memasuki tahun politik, yang mana itu akan mendongkrak tingkat konsumsi masyarakat.



Jika konsumsi naik, maka akan mendongkrak jumlah uang yang beredar di masyarakat. Oleh karena itu, para investor tidak menjadikan tahun politik atau pemilihan umum (Pemilu) sebagai ajang wait and see dalam berinvestasi.

"Kalau melihat pemilu sebelumnya, ada indikasi di tahun politik pengusaha wait and see. Tapi ini terjadi dulu karena kondisi yang mencekam, namun pemilu kedepan kemungkinan cukup kondusif. Dan berharap pola tahun Pemilu, yakni wait and see, tidak memberikan tekanan kuat terhadap sikap dan perilaku usaha untuk berinvestasi," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebelumnya pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun politik bisa mencapai 5,3% dan akan tetap terus terjaga meski di tahun 2023 dan tentunya menjadi momentum ekonomi terbaik di 2024.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi dunia 2023 dari prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi global 2023 diprakirakan mencapai 2,7% yoy, dibandingkan perkiraan bulan sebelumnya yang sebesar 2,6%.

"Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang lebih kuat. Terutama, ekonomi Tiongkok tumbuh lebih baik didorong oleh pembukaan ekonomi pascapandemi Covid-19," kata Ibrahim.

Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (29/5) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.930-Rp15.000.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2347 seconds (0.1#10.140)