Teten: Jadi Menteri Ini Bebannya Berat, UMKM Banyak karena Tak Ada Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) di Indonesia adalah minimnya lapangan pekerjaan .
"Saya jadi Menteri UMKM ini bebannya berat, kalau industri enggak berkembang, sektor formalnya enggak berkembang, UMKM-nya makin banyak karena enggak ada lapangan kerja," ujar Teten dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipantau secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten mengungkapkan, saat ini struktur ekonomi Indonesia 99,9% merupakan pelaku UMKM dan 96% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro.
"Yang 96% mikro itu waktu saya tanya mereka itu sebenarnya bukan mau menjadi wirausaha, cuma karena nasib, nasab, mereka enggak ada lapangan kerja. Nah akhirnya mereka bikin usaha sendiri dalam skala ekonomi subsister hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, produknya berteknologi rendah," jelasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Bank Dunia sudah mengingatkan Indonesia untuk segera menyiapkan lapangan kerja yang berkualitas. Oleh karena itu menurutnya saat ini pemerintah sedang membangun hilirisasi.
"Industrialisasi ini berkembang dan sudah dimulai oleh bapak Presiden (Jokow Widodo) dengan membangun hilirisasi untuk tambang. Nikel kita enggak ekspor lagi, bauksit kita enggak ekspor lagi, walaupun ditentang oleh WTO kita Lawan karena kita harus berdaulat atas sumber daya kita," tegasnya.
"Saya jadi Menteri UMKM ini bebannya berat, kalau industri enggak berkembang, sektor formalnya enggak berkembang, UMKM-nya makin banyak karena enggak ada lapangan kerja," ujar Teten dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipantau secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten mengungkapkan, saat ini struktur ekonomi Indonesia 99,9% merupakan pelaku UMKM dan 96% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro.
"Yang 96% mikro itu waktu saya tanya mereka itu sebenarnya bukan mau menjadi wirausaha, cuma karena nasib, nasab, mereka enggak ada lapangan kerja. Nah akhirnya mereka bikin usaha sendiri dalam skala ekonomi subsister hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, produknya berteknologi rendah," jelasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Bank Dunia sudah mengingatkan Indonesia untuk segera menyiapkan lapangan kerja yang berkualitas. Oleh karena itu menurutnya saat ini pemerintah sedang membangun hilirisasi.
"Industrialisasi ini berkembang dan sudah dimulai oleh bapak Presiden (Jokow Widodo) dengan membangun hilirisasi untuk tambang. Nikel kita enggak ekspor lagi, bauksit kita enggak ekspor lagi, walaupun ditentang oleh WTO kita Lawan karena kita harus berdaulat atas sumber daya kita," tegasnya.
(akr)