Era Panjang Dominasi Dolar AS Segera Berakhir, Bankir Rusia: Waktunya China

Selasa, 13 Juni 2023 - 09:56 WIB
loading...
Era Panjang Dominasi...
Hegemoni dolar Amerika Serikat (USD) ditantang oleh kebangkitan yuan China di tengah upaya Washington yang gagal menghancurkan ekonomi Rusia melalui greenback. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Hegemoni dolar Amerika Serikat (USD) ditantang oleh kebangkitan yuan China di tengah upaya Washington yang gagal menghancurkan ekonomi Rusia melalui greenback. Hal ini diungkapkan oleh Kepala VTB Bank Rusia, Andrey Kostin seperti dikutip dari RT.



Ia juga menambahkan, kenaikan yuan China tidak terhindarkan. Menurutnya dalam kondisi geopolitik saat ini, semakin banyak negara yang bergeser dalam penggunaan dolar dan euro di perdagangan. Sedangkan China bergerak menuju untuk menghilangkan ketergantungan terhadap dolar AS.

"Era panjang dominasi dolar Amerika akan segera berakhir," kata Kostin, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita.

"Saya pikir waktunya telah tiba ketika China secara bertahap akan menghapus pembatasan mata uang," bebernya.



Menurut Kostin, VTB telah membahas penggunaan mata uang nasional China dalam penyelesaian perdagangan dengan negara ketiga.

"China memahami bahwa mereka tidak akan menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor satu jika mereka menyimpan yuan mereka sebagai mata uang yang tidak dapat dikonversi," jelasnya.

Sembungnya, diterangkan juga olehnya bahwa akan berbahaya bagi China untuk menyimpan cadangan yang diinvestasikan dalam Treasury AS.

Dolar AS telah menikmati statusnya sebagai mata uang cadangan dunia selama lebih dari satu abad setelah berhasil menundukkan pound sterling Inggris. Awal bulan ini, analis JPMorgan Chase mengatakan, ekonomi global menunjukkan tanda-tanda munculnya de-dolarisasi, dengan latar belakang meningkatnya upaya ekonomi Asia untuk menantang hegemoni mata uang Amerika.

Status lama greenback sebagai mata uang dominan dunia telah terus terkikis dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya kekhawatiran atas melonjaknya utang AS dan sanksi yang diterapkan secara luas menggunakan mata uang sebagai leverage.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Rupiah Hari Ini Terkapar...
Rupiah Hari Ini Terkapar ke Rp16.452 per Dolar AS, Berikut Sentimennya
Keuntungan Aset Beku...
Keuntungan Aset Beku Rusia Rp16,4 T Mengalir ke Ukraina, Moskow Sentil Inggris
Prancis Bakal Manfaatkan...
Prancis Bakal Manfaatkan Aset Beku Rusia Senilai Rp3,4 Triliun Tahun Ini
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
Trump Ancam Rusia: Hentikan...
Trump Ancam Rusia: Hentikan Perang atau Digempur Tarif Berskala Besar
Pencabutan Sanksi Barat...
Pencabutan Sanksi Barat Jadi Syarat Bikin Hubungan AS-Rusia Harmonis
BRICS Terpecah Soal...
BRICS Terpecah Soal Dedolarisasi, India Bongkar Fakta Mengejutkan
Rekomendasi
Suparman Reborn 4: Anting...
Suparman Reborn 4: Anting Aneu Dicuri oleh Duo Maling, Suparman Segera Bertindak
Nurul Arifin: Tidak...
Nurul Arifin: Tidak Ada Alasan bagi Letkol Teddy Mundur dari TNI karena Menjabat Seskab
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Berita Terkini
Transaksi Pembelian...
Transaksi Pembelian Beton Kini Lebih Mudah dengan Dompet Digital
9 menit yang lalu
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
21 menit yang lalu
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
43 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
1 jam yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
2 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved